Ibu
oleh: Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Daftar Blog Saya
Rabu, 22 Desember 2010
Rabu, 27 Oktober 2010
Titip Rindu buat bapak Ku
Wajahnya sudah menyiratkan ketuaannya, jalannya pun sudah tak segagah dulu, badannya pun sudah semakin kurus. Kini dia sudah sangat tua, tak nampak lagi guratan kulitnya yang segar, ya itulah proses alami yang akan dilalui oleh setiap orang yaitu menjadi tua. Laki-laki itu adalah sosok pahlawan bagi keluarganya, dulu ia tak pernah bermimpi untuk memiliki sebuah rumah, hanya ada satu tekad bahwa dia ingin anak-anaknya mengenyam bangku kuliah. Penghasilannya hanya didapatkan dari profesinya yaitu tukang bangunan. Tak lelah dirinya bekerja, pagi sampai dengan sore, tak pernah ia mengeluh akan pekerjannya, tak pernah ia merasakan beban dipundaknya, hanya ada satu kata ikhlas yang terpancar di wajahnya.
Bekas-bekas keringatnya pun masih terlihat di sekelumit wajahnya, sisa-sisa perjuangannya pun masih tetap membekas dalam dirinya. Ya, dia adalah sosok bapak dalam kehidupan saya, sosoknya yang sangat mengharu biru, sosoknya yang seringkali jarang di samping anak-anaknya, jarang pula memberikan nasihat-nasihatnya, namun saya yakin bahwa ada seuntai doa yang selalu ia panjatkan untuk anak-anaknya, ada harapan yang tersirat dalam bola matanya, dan ada segenggam keyakinan bahwa ada hasil dari kerja kerasnya. Tak pernah ia menghitung-hitung waktu yang sudah dikorbankannya, tak pernah ia menghitung uang untuk membiayai sekolah dan kehidupan keluarganya, dan setiap orang pasti memiliki keyakinan yang sama bahwa ia hanya ingin melihat anak-anaknya berhasil. Tak pernah pula ia mengharapkan pamrih.
Dulu saya tidak pernah mengerti, mengapa ia tidak pernah mengatakan secara langsung rasa sayangnya kepada kami, mengapa ia begitu diam untuk setidaknya mengatakan “apa kabar hari ini sayang?”, atau hanya sekedar mengatakan “sayang” kepada anak-anaknya.
Ia begitu kaku dalam sosoknya sebagai seorang bapak. Namun itu adalah pikiran anak kecil yang haus akan cinta dan kasih sayang secara nyata. Setelah dewasa saya baru menyadari bahwa cinta dan kasih sayang tidak selalu harus diucapkan dengan kata-kata. Cinta dan kasih sayang ada pada jeritan hatinya yang memang tidak biasa untuk diungkapkan, ia hanya bisa mengungkapkan dalam perbuatannya, dalam kerja kerasnya, dalam rasa ikhlasnya, juga amanah dan tanggung jawabnya untuk senantiasa menjadi sosok ayah yang baik.
Ia sangat sederhana, tak pernah jajan di jalan, tak mau pula mencicipi bakso, mie ayam, atau makan-makanan yang aneh lainnya. Ia hanya suka nasi, sayur dan tahu/tempe, tak pernah berambisi untuk menikmati apa itu makanan enak. Sosoknya yang sederhana, tak pernah pula mau di ajak ke mal, atau hanya sekedar jalan-jalan di mal, ia menikmati hidup dengan lurus-lurus saja.
Dari sosoknya saya banyak belajar namun bukan dari kata-katanya. Sebelumnya sudah saya bilang bahwa ia sangat pendiam. Saya belajar dari beliau dengan perbuatan yang dilakukannya. Dari beliau saya belajar akan arti dari sebuah kesabaran yang luar biasa, membesarkan anak-anaknya, bekerja tak kenal lelah, harus hutang dengan sistem gali lobang tutup lobang, namun dibalik itu dia masih mau menolong sesama. Tak enggan dia menolong siapa saja yang membutuhkan walau kadangkala kami juga kekurangan. Tak pernah ia menyuruh kami berbuat baik namun ia selalu memberikan contoh. Cara ini akan menjadi rumus jitu untuk mendidik anak-anak saya nantinya.
Semakin tua ia semakin jarang bicara, tapi saya bisa merasakan cinta dan kasih sayangnya. Saya sangat merindukan nasehat dan petuahnya, berpelukan dengannya, atau hanya sekedar mendengar kata sayang dari mulutnya. Ada rasa malu ketika harus melakukan itu semua kepadanya, karena kami memang tidak terbiasa untuk melakukannya. Iri rasanya melihat teman-teman yang lain bisa bermanja-manja dengan ayahnya. Tapi itu hanya sekelebat di dalam hati saya karena saya tahu dalam lubuk hatinya ia sangat mencintai kami anak-anaknya.
Ia adalah sosok ayah yang sempurna bagi saya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Saat ini saya sangat merindukannya, rindu setengah mati kalau kata lagunya D’Massive. Ayah, izinkan anakmu ini membahagiakanmu dan merindukanmu selalu juga mencintaimu. “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran”
Salam rindu untuk Bapak :)

Dulu saya tidak pernah mengerti, mengapa ia tidak pernah mengatakan secara langsung rasa sayangnya kepada kami, mengapa ia begitu diam untuk setidaknya mengatakan “apa kabar hari ini sayang?”, atau hanya sekedar mengatakan “sayang” kepada anak-anaknya.
Ia begitu kaku dalam sosoknya sebagai seorang bapak. Namun itu adalah pikiran anak kecil yang haus akan cinta dan kasih sayang secara nyata. Setelah dewasa saya baru menyadari bahwa cinta dan kasih sayang tidak selalu harus diucapkan dengan kata-kata. Cinta dan kasih sayang ada pada jeritan hatinya yang memang tidak biasa untuk diungkapkan, ia hanya bisa mengungkapkan dalam perbuatannya, dalam kerja kerasnya, dalam rasa ikhlasnya, juga amanah dan tanggung jawabnya untuk senantiasa menjadi sosok ayah yang baik.
Ia sangat sederhana, tak pernah jajan di jalan, tak mau pula mencicipi bakso, mie ayam, atau makan-makanan yang aneh lainnya. Ia hanya suka nasi, sayur dan tahu/tempe, tak pernah berambisi untuk menikmati apa itu makanan enak. Sosoknya yang sederhana, tak pernah pula mau di ajak ke mal, atau hanya sekedar jalan-jalan di mal, ia menikmati hidup dengan lurus-lurus saja.
Dari sosoknya saya banyak belajar namun bukan dari kata-katanya. Sebelumnya sudah saya bilang bahwa ia sangat pendiam. Saya belajar dari beliau dengan perbuatan yang dilakukannya. Dari beliau saya belajar akan arti dari sebuah kesabaran yang luar biasa, membesarkan anak-anaknya, bekerja tak kenal lelah, harus hutang dengan sistem gali lobang tutup lobang, namun dibalik itu dia masih mau menolong sesama. Tak enggan dia menolong siapa saja yang membutuhkan walau kadangkala kami juga kekurangan. Tak pernah ia menyuruh kami berbuat baik namun ia selalu memberikan contoh. Cara ini akan menjadi rumus jitu untuk mendidik anak-anak saya nantinya.
Semakin tua ia semakin jarang bicara, tapi saya bisa merasakan cinta dan kasih sayangnya. Saya sangat merindukan nasehat dan petuahnya, berpelukan dengannya, atau hanya sekedar mendengar kata sayang dari mulutnya. Ada rasa malu ketika harus melakukan itu semua kepadanya, karena kami memang tidak terbiasa untuk melakukannya. Iri rasanya melihat teman-teman yang lain bisa bermanja-manja dengan ayahnya. Tapi itu hanya sekelebat di dalam hati saya karena saya tahu dalam lubuk hatinya ia sangat mencintai kami anak-anaknya.
Ia adalah sosok ayah yang sempurna bagi saya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Saat ini saya sangat merindukannya, rindu setengah mati kalau kata lagunya D’Massive. Ayah, izinkan anakmu ini membahagiakanmu dan merindukanmu selalu juga mencintaimu. “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran”
Salam rindu untuk Bapak :)
Kamis, 09 September 2010
LEBARANKU 1431 H

ALLAHU AKBAR3x
LAILLAHAILLALLLAHU ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBARA WALILLAHIL HAMD....
Ahamdulillah segala puji syukur ku panjatkan kepada MU ya ALLAH. Ku masih diberikan umur panjang untuk menyelesaikan ibadah puasa dg baik. Hingga pad malam hari ini ku bisa mengumandangkan takbir tanda kemenangan dimasjid dekat rumah..
Malam ini setelah melaksnakan takbir dimasjid, ku melepaskan kejenuhan untuk bertkabir dijalanan. Masya allah begitu banyak manusia yng meraYakan kemenangan di jalanan. Terutama dipasar di daymurni. Ribuan speda motor memadati pasar itu. Selain itu banyak banget suara bising petasan “mercon” yg semakin meramaikan kemeriahan malam ini. Ya walaupun ku fIkir ini adalh perbuatan yg mubazir. Tapi tak apalah urusan orang masing-asing dan bagaimana merayakan hari kemenangan ini juga masing-masing. Meskiun ada yang melempar mercon hingga mengenaiku yg rasanya lumayan sakit dikit. Memang anjng, bajingan, setan orang itu.!!!!!!!!!!!!!!!!! astaghfirulah alazim sabar2….qta umat muslim harus sabar tapi walaupun aku marah bukan berate ku mw nuntut dia.
Stststststts….>>>>>
Lebaran kali ini kayaknya sungguh berbeda dengan lebaran sebelumnya. Karena biasanya pada hari lebaran ku bisa tidur diatas tumpukan uang hasil proposal yang gx jelas halal atau haram uang itu. Lebaran kali ini, proposal ku ajukan ke gubernur hanya cair 1 saja. Itupun hanya 5 juta dan berbagi dengan shabat-sahabat yg lainya. Hingga akhirnya ku Cuma dapet 1 juta perak. Tapi masih bersyukur juga denk…..!!!! hehehe
tahun iin lebaran ku jalani tanpa kekasih, kalo ini ngga terlalu tak bikin pusing, ngga perlu keburu cari cewe, aku trauma aja kaya kemaren kayaknya tu cewe baek perhatian eh malah main pergi seenaknya tanpa ada kabar seenaknya “red putus” .tapi ngga papa lah mumpung dia masih bisa mutusin cwo seenaknya ntar klo dia dah berubah jelek khan dia ngga bisa mutusin cwo lagi. tapi moga aja ngga ada cowo yang jahat ma dia ngga ada yang mutusin dia dengan cara seperti itu. Semoga ini menjdi yg terbaik buat kita. Buat mantanku I LOVE YOU….
Akhir kata ku mau ngucapain permintaan maaf, walaupun lebaran masih besok pagi. Kepada kedua orang tua ku haturkan permohonan maaf yg setulusnya.. kepada sahabat juga minta maaf dan buat mantan-mantanku ku minta maaf…!!!
******MINAL AIDIN WAL FAIDZIN*****
Selasa, 31 Agustus 2010
KERAGUAN
Udah hampir 1 minggu gax ketemu...ada perasaan rindu di hati tapi entah kenapa aku mulai merasakan bisa melalui saat-saat seperti ini. Perasaanku sudah gax sama ketika kamu jauh sebelumnya. Aku takut apakah ini pertanda cintaku mulai luntur karena kelakuanmu...entahlah...Mungkin hatiku sudah sampai pada batas kesabaran sebagai seorang manusia. Aku berusaha mengerti dirimu, berusaha menjadi orang yang sangat sabar menghadapimu tapi semuanya terasa gx berharga di depanmu.
Hati ini sangat terluka dengan semuanya. sikp mu yg seperti itu sangat menguras perasaanku sebagai seorang laki-laki. Setiap saat kamu mengapdate status tapi jarang kamu bertnaya gimana kabarku atau p lah yg lainya. Aku hanya manusia biasa dan itu semua sedikit menyakitkan. Aku adalah pacar kamu tetapi aku kok gx dihargai seperti layaknya seorang kekasih. Aku akui memang kamu sangat menyayangiku dan memberikan banyak perhatian saat kita bersama tapi saat jauh aku tak mendapatkan itu semua.
Andai aku bisa membuang perasaan ini, aku ingin pergi jauh dari kehidupanmu karena mungkin dengan jalan itu kamu bisa menyadari keberadaanku. Berulang kali aku coba tapi selalu gagal, hatiku belum siap untuk kehilanganmu. Hatiku selalu bertanya akan dibawa kemana hubungan ini. Entahlah....aku pun semakin dilanda keraguan...kata cinta dan ketulusan kini hanya tinggal janji manis belaka, yang tak hanya kamu janjikan padaku saja. Kepercayaanku perlahan mulai luntur sayanx....maafkan aku
Hati ini sangat terluka dengan semuanya. sikp mu yg seperti itu sangat menguras perasaanku sebagai seorang laki-laki. Setiap saat kamu mengapdate status tapi jarang kamu bertnaya gimana kabarku atau p lah yg lainya. Aku hanya manusia biasa dan itu semua sedikit menyakitkan. Aku adalah pacar kamu tetapi aku kok gx dihargai seperti layaknya seorang kekasih. Aku akui memang kamu sangat menyayangiku dan memberikan banyak perhatian saat kita bersama tapi saat jauh aku tak mendapatkan itu semua.
Andai aku bisa membuang perasaan ini, aku ingin pergi jauh dari kehidupanmu karena mungkin dengan jalan itu kamu bisa menyadari keberadaanku. Berulang kali aku coba tapi selalu gagal, hatiku belum siap untuk kehilanganmu. Hatiku selalu bertanya akan dibawa kemana hubungan ini. Entahlah....aku pun semakin dilanda keraguan...kata cinta dan ketulusan kini hanya tinggal janji manis belaka, yang tak hanya kamu janjikan padaku saja. Kepercayaanku perlahan mulai luntur sayanx....maafkan aku
Jumat, 27 Agustus 2010
For You My Love
Kupikir aku sungguh beruntung memilikimu,
yang mengerti dalam diam,
yang mendukung dengan tepukan ringan di punggungku,
yang ingin bersamaku namun juga tak ingin mengganggu aktivitasku,
yang selalu dan selalu tersenyum lembut dengan segala kerewelanku,
yang selalu paling gembira dan bersemangat atas keberhasilanku.
Kata orang, di balik setiap pria yang hebat, selalu ada wanita yang tangguh.
Tapi kupikir, di balik setiap wanita yang tangguh, ada cinta si pria hebat yang selalu menyokongnya dengan lembut.
------------------------------------------------------------
Memang cinta adalah memberikan yang terbaik bagi yang dicintai,
dan aku bersyukur diberikan yang terbaik untuk dicintai. :)
yang mengerti dalam diam,
yang mendukung dengan tepukan ringan di punggungku,
yang ingin bersamaku namun juga tak ingin mengganggu aktivitasku,
yang selalu dan selalu tersenyum lembut dengan segala kerewelanku,
yang selalu paling gembira dan bersemangat atas keberhasilanku.
Kata orang, di balik setiap pria yang hebat, selalu ada wanita yang tangguh.
Tapi kupikir, di balik setiap wanita yang tangguh, ada cinta si pria hebat yang selalu menyokongnya dengan lembut.
------------------------------------------------------------
Memang cinta adalah memberikan yang terbaik bagi yang dicintai,
dan aku bersyukur diberikan yang terbaik untuk dicintai. :)
Kamis, 19 Agustus 2010
TANPA JUDUL >>>>
Akhirnya, setelah vakum untuk melalang buana mencari apapun yang penting
dan tak penting untuk didapatkan.Semua seakan menumpuk di kepala ini
untuk segera dikeluarkan, walaup[un aq juga g tau apa "itu".Di depan
monitor, hanya bisa memandang keyboard yang mulai menuangkannya.......
Ah...
memang susah membuat setiap hari begitu indah.dalam perjalanan pasti selalu ada tikungan, tanjakan, lobang dan yang lainnya.yang selalu direncanakan pun kadang tidak sesuai dengan yang di harapkan...
dalam lamunanku pun aku bergumam....yah inilah kehidupan...dimana yang ada adalah kenyataan.bukan dunia hayalan yang kita bisa seenaknya mengatur diri kita.eh...ga tau kenapa tiba-tiba aku tersenyum dan lama kelamaan tertawa....
kenapa aku harus pikirkan halini....jalan ini untuk di tempuh bukan di hanya di lihat dan dipikirkan....dunia ini masih luas kawan...banyak yang belum aku ketahui....
kenapa tidak aku jalani dengan hal yang bisa buat aku bangga,walaupun itu kesedihan atau kebahagiaan....
kenapa masa lalu harus aku pikirkan...masa depan juga belum tahu mau jadi apa....iya khan...?tapi masa depan bukannya harus dipirkan dan direncanakan agar klak menjadi orang yang sukses...?iya..memang betul.tapi bila kita selalu memikirkan masa depan kita akan membuat setiap hari begitu keras...setiap hari begitu memabukkan....tenaga dan di pikiran selalu terkuras...nikmatilah semua harimu...walaupun kesenangan, kesedihan, bahkan kegagalan layak dan berhak untuk dinikmati...seperti pepatah, buat apa kamu mencari kebahagian dengan susah payah...kebahagiaan ada pada dirimu...bila kamu ingi bahagia..ya bahagialah semaumu...
aku kadang berpikir dengan pepatah yang menyebutkan hari esok harus lebih baik dari hari ini....menurut penulis itu adalah seperti pakasaan....dimana orang dituntut harus lebuh baik....setiap orang pastilah memiliki kebaikan dan potensi untuk menjadi lebih dibandingkan hari kemari....tergantung tanggapan orang itu sendiri...apabila ia merasa hari ini lebih baik dari hari kemaren walaupun dia hari ini mendapat musibah atau kegagalan, itu karena dia beranggapan musibah atau kegagalan itu lah yang membuat dia belajar dan mengerti supaya tidak gagal di kemudian hari....dia akan berkembang dengan cara yang sadar, bukan tuntutan, sehingga dia begitu menikmati semua hari yang telah di lewati.
alam akan selalu menyeleksi, dan dalam seleksi alam bila seseorang tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan maka dia akan tenggelam tanpa jejak.
nikmati semua harimu dengan cara yang sehat, lakukan semua yang kau mau tanpa membuat orang lain susah...walau penulis juga masih membutuhkan bimbingan untuk hal itu...
marilah bersama-sama belajar menikmati hidup.melakukan hal yang berguna untuk orang lain, sehinnga kita akan di kenang dalam sejarah.amin.
dan tak penting untuk didapatkan.Semua seakan menumpuk di kepala ini
untuk segera dikeluarkan, walaup[un aq juga g tau apa "itu".Di depan
monitor, hanya bisa memandang keyboard yang mulai menuangkannya.......
Ah...
memang susah membuat setiap hari begitu indah.dalam perjalanan pasti selalu ada tikungan, tanjakan, lobang dan yang lainnya.yang selalu direncanakan pun kadang tidak sesuai dengan yang di harapkan...
dalam lamunanku pun aku bergumam....yah inilah kehidupan...dimana yang ada adalah kenyataan.bukan dunia hayalan yang kita bisa seenaknya mengatur diri kita.eh...ga tau kenapa tiba-tiba aku tersenyum dan lama kelamaan tertawa....
kenapa aku harus pikirkan halini....jalan ini untuk di tempuh bukan di hanya di lihat dan dipikirkan....dunia ini masih luas kawan...banyak yang belum aku ketahui....
kenapa tidak aku jalani dengan hal yang bisa buat aku bangga,walaupun itu kesedihan atau kebahagiaan....
kenapa masa lalu harus aku pikirkan...masa depan juga belum tahu mau jadi apa....iya khan...?tapi masa depan bukannya harus dipirkan dan direncanakan agar klak menjadi orang yang sukses...?iya..memang betul.tapi bila kita selalu memikirkan masa depan kita akan membuat setiap hari begitu keras...setiap hari begitu memabukkan....tenaga dan di pikiran selalu terkuras...nikmatilah semua harimu...walaupun kesenangan, kesedihan, bahkan kegagalan layak dan berhak untuk dinikmati...seperti pepatah, buat apa kamu mencari kebahagian dengan susah payah...kebahagiaan ada pada dirimu...bila kamu ingi bahagia..ya bahagialah semaumu...
aku kadang berpikir dengan pepatah yang menyebutkan hari esok harus lebih baik dari hari ini....menurut penulis itu adalah seperti pakasaan....dimana orang dituntut harus lebuh baik....setiap orang pastilah memiliki kebaikan dan potensi untuk menjadi lebih dibandingkan hari kemari....tergantung tanggapan orang itu sendiri...apabila ia merasa hari ini lebih baik dari hari kemaren walaupun dia hari ini mendapat musibah atau kegagalan, itu karena dia beranggapan musibah atau kegagalan itu lah yang membuat dia belajar dan mengerti supaya tidak gagal di kemudian hari....dia akan berkembang dengan cara yang sadar, bukan tuntutan, sehingga dia begitu menikmati semua hari yang telah di lewati.
alam akan selalu menyeleksi, dan dalam seleksi alam bila seseorang tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan maka dia akan tenggelam tanpa jejak.
nikmati semua harimu dengan cara yang sehat, lakukan semua yang kau mau tanpa membuat orang lain susah...walau penulis juga masih membutuhkan bimbingan untuk hal itu...
marilah bersama-sama belajar menikmati hidup.melakukan hal yang berguna untuk orang lain, sehinnga kita akan di kenang dalam sejarah.amin.
Rabu, 11 Agustus 2010
Love kok gx ikhlas….

**balikin semua barang2 q yg ada ma kamu, balikin semua yg sudah aku berikan ma kamu**
Tadi malem aku terbangun dari tidur ku mendengar Hape kesayanganku mengeluarkan nada sms. Benar saja memang ada sms masuk. Sms itu datang dari seorang yang pernah ku sayangi. Aku terkejut, heran, bingung saat membaca sms itu yang bertuliskan “balikin semua barang2 q yg ada ma kamu, balikin semua yg sudah aku berikan ma kamu”.
aku fikir sms itu dikirim mungkin karena kau sudah menyakiti hatinya. Yach… mungkin wajar dia sms seperti itu. Kalo boleh jujur sebenernya ku gx ada niatan sedikipun untuk menyakitinya, itu ku lakukan Karena sikap dia yg tak pernah menghargaiku seblumnya.
Kembali bailk ke sms diatas. Kalo boleh jujur, aku yg ngebaca sms itu merasa malu sendiri. aku ngerasa gx pernah minta, Selalu dia yang memberi tanpa ku minta. Eh.. sekarang dia minta balikin lagi. Memang betul- betul gila..
Bukanya ku gx mau bailkin, tapi ku bingung gimana cara negmbaliinya, karena dari barang yg sudah dia berikan ada yang hilang di curi orang.
Yang ngebuat ku malu lagi yaitu saat ku Tanya berpa total barang2 itu, dia sebutkan nominalnya..
Bebrapa saat kemudian.. aku menelpon salah satu sahabatku. Aku minta pendapatnya, berharap dia bias ngasih jawaban yg bias memberikan solusi. Ehh….. ternyata setelah aku ceritakan semua, dia malah tertawa…
Kenapa kamu tertawa? “tanyaku”
Untung kamu pacaran gx nyampek nikah, kalo mpek nikah.. terus pegatan “jawa” bisa-bisa kamu Cuma bawa kolor wae.. ahahaha “ kata sahabat”. Kemuadian dia lanjutkan jawabanya dg singkat dan padat “CINTA KOK GX IKHLAS”.
Sztztztzttztt……………
Terkahir aku hanya bisa menuliskan ini untukmu:
Aku memank terlalu pandai tuk menutupi smua darimu, aku terlalu pandai tuk memanipulasi smuanya di depanmu, aku terlalu pandai tuk berbohong padamu
maaf karena aku hrus meninggalkan mu sperti ini, maaf karena kau telah ku sakiti,
maaf atas semua yang telah terjadi.
Selasa, 10 Agustus 2010
TANGIS RAMADHAN

Kuteteskan air mata ini, ketika kutahu waktu tlah berjalan tanpa bisa dihentikan. ketika Ramadhan datang, ku tak bisa tuk hentikan agar waktunya tidak terlalu cepat karena dosa-dosaku yang telah lalu belum bisa kutebus dan ku bayar dengan amal yang sholeh. ketika sehari ramadhan berada di depan mata dan hatiku, ku tak bisa bersua. Syukurku padaMU karena aku masih di beri kesempatan tuk menyambut Ramadhan. Namun… ku tak bisa mengambil kembali tahun-tahun yang telah lalu yang telah ku sia-siakan. kemana ramadhan-ramadhanku yang lalu ? kemana kupergunakan?? Kubuat apa bulan yang suci selama ini. Ya Alloh… begitu bodohnya diriku yang telah melewati Ramadhan MU tanpa amal.
Hari ini, aku tak bisa menghentikan air mata yang menetes.. penyesalan begitu menyesakkan dada ini, betapa ku tak bisa bersyukur Ya Robbi hambamu begitu sedih dengan apa yang hamba dapatkan selama ini atas hari-hari yang kulewatkan tanpa amal yang akan menolong hamba di akherat kelak. Apa yang telah ku siapkan??? Ketika Ramadhan datang, barulah hamba sadar bahwa selama ini hamba tidak mempergunakan waktu yang telah ENGKAU berikan dengan sangat bermanfaat..
Maafkan hambaMU yang telah bersedih pada saat datangnya Ramadhan ini. itu karena hamba selalu melewatkan Ramadhan yang penuh berkah tanpa amal yang berlimpah. Sesungguhnya, hamba begitu bahagia dengan datangnya Engkau Ya Ramadhan… tetapi hamba takut belum bisa untuk mengisi hari-harimu dengan amal Sholeh. Ya Alloh kuatkan hamba untuk menghadapi Ramadhan kali ini lebih berlimpah amal dan berkah.. semoga hamba bisa mengisi hari-hari ramadhan kali ini dengan begitu banyak limpahan karunia dari MU ya Robbi…
Ramadhan, engkau begitu suci, bersih, indah, menyejukan,
Ramadhan, Engkau bisa menggetarkan hati yang bimbang, melunakan hati yang keras, menggugah rasa yang angkuh
Ramadhan, engkau telah menggugah asa yang telah hilang kembali untuk memperkuat imanku padaMU ya Robb..
Ramadhan, berikanlah kesempatan kepadaku untuk menerima sebanyak-banyaknya berkah yang Alloh limpahkan tanpa batas
Ramadhan, terimakasih karena engkau telah datang dengan begitu banyaknya limpahan rakhamat dan karuniaMU
Ramadhan, semoga Engkau selalu datang untuku di setiap tahun dengan senyuman dan semangat baru untuk memperbaiki diri yang telah lelah dan kotor
Ramadhan, Sucikanlah kembali seluruh jiwa dan ragaku dalam naungan Alloh SWT
Amiiiiiiiiiiin ya Robbal alamin…
Kamis, 29 Juli 2010
Si Pengemis Tua VS Sang Eksekutif Muda

Seorang tua dengan badan bungkuk, tongkat dan bungkusan plastik kresek hitam yang selalu dirahasiakan apa yang ada didalamnya. Baju compang-camping, sandal beda warna dan ukuran antara kiri dengan kanan yang selalu saja tak pernah mampu ia angkat lebih dari satu sentimeter hingga sangat dihafal irama langkahnya. sreek..sreek..srekk. tidak bisa dicari alasan pembenaran bahwa dia adalah konglomerat yang iseng atau mencari sensasi, dia adalah seorang tua yang menderita dan harus mempertahankan hidup.
Si pengemis tua baru saja duduk. nampak sangat lelah dengan raut muka yang misterius dipertajam dengan garis-garis wajah yang tegas seperti mengalami penderitaan batin dalam. Sesekali dia menatap wajah orang lalu-lalang lantas kembali menunduk.
Ia akan berada disana lebih pagi ketika hari senin-sampai jumat. Yah, dipinggiran jalan sempit menuju kearah kampus tercinta "UNILA", tapi mereka disana bukan untuk kuliah. Dia tidak akan salah memilih tempat, cuma dia tidak bisa memungkiri kesalahan bahwa kehidupanya memungkinkan dia untuk seperti itu. Begitulah ku mengingat pengemis tua di di sekitar kampus ku.
dari dulu hampir setiap hari ku melewti jalan itu dan memberikan beberapa keping uang logam (semoga tidak termasuk riya'), karena dengan itu kau mendapatkan senyum, panggilan "ndoro" (red: tuan) dan yang paling mengesankan adalah mendapatkan do'a yang aku sendiri kesulitan untuk merangkai kata seperti do'o yang ia lafalkan. seperti lebut dan tulus. sebab dengan itu antara orang yang memberi dan pengemis semacam menjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Tetapi apakah do'a dan sebuah pemberian itu merubah benar-benar keadaan? Wallahua'alam
Namun pada hari ini, saat ku melewati jalanan itu, aku ingin marah..
aku ingin meludahi seorang yang bergaya seperti eksekutif muda "cuih....". dengan gaya berpakaian memakai celana dasar hitam, kemeja putih yang rapi dan dihiasi dengan sebuah kain berbetuk dasi dg warna mencolok yang turun dari mobil honda CRV. melihat lelaki muda itu sepertinya berbanding jauh dengan si pengemis tua itu. gaya penampilan yang sok eksekutif muda tak menunjukkan kalo dia adalah seorang yang dermawan. sang sok eksekutif muda itu sepertinya tak melihat atau pura-pura tak melihat, disengaja atau tak disengaja dia menendang sebuah palstik hitam milik si pengemis tua yang diletakkan tepat di hadapnya. sang Eksekutif muda itu bukanya meminta maaf, tetapi justru mecaci maki si pengemis tua itu. Aku tidak tahu persis apa yang dikatakan sang eksekutif muda itu, yang pasti dia seperti tampak marah karena jalanya menjadi terganggu. si pengemis pun terlihat seperti ketakutan dan meminta maaf..
aku berfikir apakah sebagian orang kaya di negeri ini seperti ini, tidak ada rasa simpati terhadap mereka yang lemah dalam ekonomi, rendah dalam status soial? semoga tidak..
aku yakin tidak ada seorangpun didunia ini yang ingin menjadi pengemis, pasti semua ingin menjadi orang sukses. mereka pasti sudah berusaha, namun tuhan sepertinya berkata lain. untuk itu :: janganlah wahai yang namanya eksekutif muda ataupun orang kaya untuk sombong, ingat manusia dihadapan Tuhan sama saja, yang membedakan hanyalah ketaqwaanya.
>>>In a way, aku selalu merasa beresonansi kuat dengan pepatah setengah serius setengah bercanda yang berkata: “Man plans, God laughs”. Manusia boleh berencana, Tuhan tertawa.
Minggu, 18 Juli 2010
Fenomena Mahasiswa Kosan.., “vegetarian atau Gx Punya Uang?”

Menjadi mahsiswa yang jauh dari rumah “ngekost”memang cukup berat, apalagi dengan kondisi keuangan yang pas-pasan. Tapi ini bukan menjadi penghalang buat ku untuk terus bertahan bergelut dengan kondisi yang seperti ini. Dengan uang kiriman yg jika difikir sangat kurang dari ortu, maka ku harus pandai me manage keuangan ku. Ya walaupun ku bukan mahasiswa manajemen keuangan setidaknya, aku bisa belajar memanage keungan ku. Mungkin dari cara ku me manage keuangan yang sedikit ini dengan kebutuhan yang luar biasa banyaknya, kelak jika ku di beri amanah untuk menjadi menteri keuangan ku gx bingung lagi bagaimana me manage keuangan negara dengan APBN yang tidak begitu besar tapi harus memenuhi kebutuhan rkyat inonesia yg jumlahnya lebih dari 200 juta jiwa.
*Ku positive thinking za.. bahwa dg keuangan sekarang ku alami merupakan proses pembelajaran untuk masa depan.*
Berbicara mengenai fenomena kosan, wah… buanyak baget pokonya. Tapi yang pling sering dialami dan menjadi kendala adalah kondisi keuangan dan pola makan. Walaupun ada yg takut kalo tidur sendirian bahkan homesick “mbok-mbok en”.
Penampilan dan tingkah laku tiap mahsiswa kosan berbeda satu sama lain, ada yang rambunya gondrong, kekampus make celana jeans dg sobek dibagian lutut, hobi keluar malam tuk mencari hiburan malam namun ada pula yang berambut rapi, mekai celana dasar dilipat sampai diatas mata kaki serta hobi ke masjid.
**Hayo rif kamu dari dua itu yang mana? “kalo ku mah mengambil dari keduanya mana yang kuanggap baik dan nyaman serta menyenagkan buat ku”
Kalo soal makan…, ?

Kebanyakan mahsiswa kosan makanya gx teratur, bisa sehari satu kali ataupun sehari lima kali. Ini tergantung dari kantong mereka masing2. tapi, kalo aku berbeda dengan mereka. Mereka menggunkan alasan keuangan yang mennetukan mw makan apa hari ini, berpa kali dalam sehari. alsan ini tidak sama sekali ku pergunakan.
Pernah suatu ketika ada yang nanya kepadaku.. “kamu anak kos kan? Pasti gx teratur kan makanya? Udah gx usah malu… ku tahu kok isi kantong mu?”
*Sebagi mahasiwa cerdas ku jawab za…*
Jadi begini ms.. “ku mencoba menenamgkan diri dan berfikir untuk menjawab apa”
>>>aku sehari makan tiga kali, aku juga termasuk mahsiswa pecinta vegetarian. Jadi bagi ku dg isi kantong yang pas-pasan, ku masih bisa menjaga kesehatan badan untuk masa akan datang . “dalam hati.. ku bergumam.. mudah2an alasan ku masuk akal.”
*Kemudian ku menjelaskan lagi dengan gaya2mahsiwa yang meyakinkan.*
Keengganan umum menjadi vegetarian antara lain enggan jadi repot dan terbatas.
Sebagai vegetarian pemula yang masih beradaptasi, ku sering merenung: apakah ini keterbatasan, atau tantangan? 'keterbatasan' adalah gagal menemukan makanan vegetarian, lalu dengan hati masygul makan nasi pakai sayur dan sambal tok, sesekali melirik iri piring teman-teman yang berlimpahkan lauk-pauk. Apalagi baru jadi vegetarian beberapa bulan, segala rasa daging masih kuat bercokol di memori.
Aku tahu persis, bahkan lidah ini seperti masih bisa mengecap tanpa perlu mengunyah, rasa ayam bakar, sop buntut, gule kambing, dan udang goreng.
'Tantangan' adalah menghadapi situasi dan piring yang sama dengan penuh kemenangan. Dan demikianlah upaya ku menyikapi hidup vegetaris. Menjadi vegetarian adalah tantangan dalam satuan hari. Besok adalah tantangan baru, dan seterusnya. Tantangan mengubah persepsi keterbatasan menjadi permainan seru yang dengan serius menantang ku untuk terus menggali etika bermanusia dalam konteks realitas hari ini. Tantangan ku artikan sebagai pembatasan, dan itu tidak sama dengan keterbatasan. Pembatasan adalah kesadaran aktif untuk mengurangi pilihan yang tak perlu.
Berapa banyak pilihan yang sebenarnya sanggup kita tangani? Sering juga ku renungi itu. Ketika seseorang memiliki enam mobil, dua ratus potong baju, lima puluh sepatu, adakah itu membebaskan? Saya selalu merasa ada batas tegas antara butuh dan koleksi. Ketika batas kebutuhan dilampaui hingga memasuki tahap koleksi, maka angka berapapun tak akan pernah cukup. Ketika makanan bukan lagi sarana untuk keberlangsungan hidup, tapi ajang koleksi kenikmatan indrawi, seluruh hewan di Bumi tidak akan pernah cukup. Refleks kita pasti menangkis ‘apa salahnya?’, ‘kalau ada uangnya kenapa tidak?’. Percayalah, aku pun masih menyimpan refleks yang sama. Gen primordial kita sebagai ras yang pernah berjuang antara hidup dan mati demi tidak kelaparan akan selalu mendorong kita untuk sebanyak-banyaknya menumpuk lemak dan protein.
Amati kehidupan kita sendiri: apakah pola konsumsi kita masih dalam koridor butuh, atau sudah koleksi? Setelah itu, barulah lihat kehidupan sekitar kita, dan simpulkan dengan akal sehat: apakah masih etis untuk menerapkan pola koleksi? Jika tidak, sesuatu pasti bisa kita upayakan untuk mengurangi berlebihnya pilihan, membiarkan mereka yang betulan terbatas untuk melangsungkan hidup dengan jumlah pilihan yang layak. Jumlah yang perlu kita bagi.
….******
Setelah ku jelaskan panajang lebar seperti diatas..
yang bertanya meng anguk-angukan kepala. ku yakin dia bingung dengan jawaban panjang ku diatas, bukanya malah ngerti. Karena memang ku sendiri bingung ngomong apa.. ha ha ha
Yang pasti ku coba meyakinkan za bahwa menggunakan argument “vegetarian “ merupakan argumentasi yang sangat tepat untuk menjawab dan mengatasi kondisi keuangan mahasiswa kosan yang pas-pasan atau bahasa kasarnya gx punya uang.
Sabtu, 17 Juli 2010
**NIWA**
Berawal dari FB ku.. Si niwa dateng pada saat dimana aku sedang merasa sangat kehilangan, ..
hari-hariku sedang membosankan dan menyedihkan.
Aku baru saja putus cinta.
Sebenernya aku mengenal si niwa sudah lama banget, dari sejak SD. Berawal dari ketidaksengajaan, ku mebuka facebook dan mengirim kan pesan meminta No HP nya hingga aku mendapatkannya. Kemudain ku mengirm sms setelah itu kita sering bertukar cerita, bertelpon ria.
*****Sms gila.. telfonan gila.. yang berakhir dg cinta*******
Entahlah, aku tgx tau kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga gxngerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku gx ngerti mengapa aku harus mencintai si niwa, padahal kita sudah lama tak pernah bertemu dan dekat sebelumnya. .
Aneh bukan…………….?
Tapi itulah cinta, bila cinta tidak aneh/gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila, bahkan terkadang cinta itu bta. Kalo orang jawa bilang “Love Is blind”
Ztztztzttztz…
Jatuh cinta memang berjuta rasanya.
Ne lah yang kurasakan sekarang ne…
Apa lagi pacar baruku sekarang manis,lucu, cantik “eitch.. itukan menurut kamu riff” pokoknya bisa ngebuat hari-hariku gx sepi lagi kayak dulu, menambah semangat baru., “ya walupun masih sering bangun kesiangan meskipun sudah dibangunkan.” kalo disuruh menggambarkan bagaimana rasanya ? wah bener-bener sulit…..
.....****....
ku tadi mau postingan tentang niwa, termasuk gimana perilkunya yang unik.
sambil smsan dengan niwa tercinta, tiba-tiba saja dia bls sms :
" ....emmuuach... "
anjrid! kata terakhir ini yang buat ku jadi linglung. buyar semua ide-ide brilian ku. ya ini akhirnya postingan yang ku buat.
karena aku pun tiba-tiba semakin kangen dia. aih...
Ku berharap semoga hubungan kami bisa langgeng…
Karena ku merasa sudah dewasa, bukan anak kecil lagi ===“mang sapa yg bilang anak keci?’==
Buat usia sepertiku sanagtlah gx tepat kalo ngejalanin hubungan dengan main-main sperti dulu. Inilah waktunya untuk merubah pola fikir tentang makna pacaran..
udh ah.. bingung mau nulis apa lagi,,, akhirnya ku cuma bisa bilang...!
****************I LOVE U NIWA**************
hari-hariku sedang membosankan dan menyedihkan.
Aku baru saja putus cinta.
Sebenernya aku mengenal si niwa sudah lama banget, dari sejak SD. Berawal dari ketidaksengajaan, ku mebuka facebook dan mengirim kan pesan meminta No HP nya hingga aku mendapatkannya. Kemudain ku mengirm sms setelah itu kita sering bertukar cerita, bertelpon ria.
*****Sms gila.. telfonan gila.. yang berakhir dg cinta*******
Entahlah, aku tgx tau kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga gxngerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku gx ngerti mengapa aku harus mencintai si niwa, padahal kita sudah lama tak pernah bertemu dan dekat sebelumnya. .
Aneh bukan…………….?
Tapi itulah cinta, bila cinta tidak aneh/gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila, bahkan terkadang cinta itu bta. Kalo orang jawa bilang “Love Is blind”
Ztztztzttztz…
Jatuh cinta memang berjuta rasanya.
Ne lah yang kurasakan sekarang ne…
Apa lagi pacar baruku sekarang manis,lucu, cantik “eitch.. itukan menurut kamu riff” pokoknya bisa ngebuat hari-hariku gx sepi lagi kayak dulu, menambah semangat baru., “ya walupun masih sering bangun kesiangan meskipun sudah dibangunkan.” kalo disuruh menggambarkan bagaimana rasanya ? wah bener-bener sulit…..
.....****....
ku tadi mau postingan tentang niwa, termasuk gimana perilkunya yang unik.
sambil smsan dengan niwa tercinta, tiba-tiba saja dia bls sms :
" ....emmuuach... "
anjrid! kata terakhir ini yang buat ku jadi linglung. buyar semua ide-ide brilian ku. ya ini akhirnya postingan yang ku buat.
karena aku pun tiba-tiba semakin kangen dia. aih...
Ku berharap semoga hubungan kami bisa langgeng…
Karena ku merasa sudah dewasa, bukan anak kecil lagi ===“mang sapa yg bilang anak keci?’==
Buat usia sepertiku sanagtlah gx tepat kalo ngejalanin hubungan dengan main-main sperti dulu. Inilah waktunya untuk merubah pola fikir tentang makna pacaran..
udh ah.. bingung mau nulis apa lagi,,, akhirnya ku cuma bisa bilang...!
****************I LOVE U NIWA**************
Jumat, 09 Juli 2010
korban dan tersangka
Hampir setiap hari ku denger istilah korban dan tersangka, baik dimedia cetak “koran” dan media elektronik “Tipi”. Setiap acara berita di Tipi pzti selalu menyebut-nyebut korban dan tersangka. Apa lagi yg namanya acara buser SCTV.
Yah......... begetulah sepertinya hukum alam setiap ada korban pzti akan ada tersangka, layaknya ada gula ada semut.
Akhir-akhir ini istilah korban dan tersangka masih menjadi perdebatan yang apik..”upz salah” bukan apik tapi menurutku perdebatan yang tolol dan menjijikan!
inilah perdebatan tentang status ariel peterpen, luna maya dan si cut tari apakah menjadi tersangka atau hanya sebgai korban saja.
Ah.......... itu menjadi tanggung jawab pihak yg berwajib alias polisi maw menetapkan menjadi apa mereka. Lagi pula gx akan memberikan pengaruh apa2 buat ku.
Sekarang yang menjadi masalaha buatku adalah perdebatan antara tersangka dan korban versi diriku dan dirinya.” inisialnya NKS”. Entah kenapa tiba2 dia menjustis ku sebgai korban. Korban yg dimaksud disini bukan korban sperti kasus aril luna maya dan cut tari. Korban yg dimaksud adalah korban Novel. Si dia dengan enaknya tanpa beban menghakimiku sebgai korban novel. Entah darimana dia memeberi kesimpulan sperti itu. Apa mungkin karena ku sering ngomong kayak yg ada didalam novel. “Ah gx juga...” atau mungkin karena dia ngebayangin ku sperti tokoh ganteng dalam novel yg pernah dia baca. Ku juga bingung mana yg bener... tapi jika di lihat dan diamati, alasan yang kedua ku nilai lebih masuk akal ... ha ha ha “kamu tu ya rif ..pede bener”.
Berbicara soal korban “novel”, ku kembali teringat hukum alam yg diatas bahawa kalo ada korban pzti ada tersangka. Nah.... in dia gantian ku yg menghakimi si dia sebagi tersangka. karena ku di justis menjadi korban novel, maka ku akan menuduh dia menjadi tersangka.
tersangka yg telah ngebuat ku menjadi kyak gene.
asal dia tau za,.. kalo ku bergaya kayak getu “korban novel” karena ku pingen ngebuat dia ketawa, sekalian merayu juga “upz kok ku malah jujur”.
.<<<<<<“ya ampun rif..rif.... gaya mu ngerayu cew thu lo.. gx baget....”.>>>>>>>>
Dimanapun juga kalo yg namanya tersangka itu harus diberi sanksi atas perbuatan yg telah dia lakukan. Tapi karena ini belum sampai masuk ke ranah hukum, maka ku akam meminta dia bertanggung jawab saja. Artinya si dia harus ku paksa untuk mengembalikan ku speperti semula, Gx menjadi korban novel lagi. .....“eh asal kamu tau ya rif, kalo dia gx usah kamu paksa za dia akan dengan seneng hati untuk bertanggung jawab”. Weh.....weh.. weh.. mulai lagi ne pede nya si arif ... ha ha ha
Kembali lagi seperti kisah aril cut tari, yakni cut tari mengaku bahwa yg melakukan itu adalah driinya. Hal ini juga semoga di akui juga oleh sidia “NKS”kalo yng negbuat ku kayak gene adalah sidia..
Hingga pada akhirnya jalan kekeluargaanlah yang harus ditempuh agar sebutan korban novel dihilangkan, dan sebutan tersangka juga dihilangkan.
Mau tau pa jalan kekeluargaan yg ditempuh?
Jawabnya adalah.......
Tidak lain dan tidak bukan.....
Si dia harus selalu dekat dengan ku... ,
Aminn....
.
Yah......... begetulah sepertinya hukum alam setiap ada korban pzti akan ada tersangka, layaknya ada gula ada semut.
Akhir-akhir ini istilah korban dan tersangka masih menjadi perdebatan yang apik..”upz salah” bukan apik tapi menurutku perdebatan yang tolol dan menjijikan!
inilah perdebatan tentang status ariel peterpen, luna maya dan si cut tari apakah menjadi tersangka atau hanya sebgai korban saja.
Ah.......... itu menjadi tanggung jawab pihak yg berwajib alias polisi maw menetapkan menjadi apa mereka. Lagi pula gx akan memberikan pengaruh apa2 buat ku.
Sekarang yang menjadi masalaha buatku adalah perdebatan antara tersangka dan korban versi diriku dan dirinya.” inisialnya NKS”. Entah kenapa tiba2 dia menjustis ku sebgai korban. Korban yg dimaksud disini bukan korban sperti kasus aril luna maya dan cut tari. Korban yg dimaksud adalah korban Novel. Si dia dengan enaknya tanpa beban menghakimiku sebgai korban novel. Entah darimana dia memeberi kesimpulan sperti itu. Apa mungkin karena ku sering ngomong kayak yg ada didalam novel. “Ah gx juga...” atau mungkin karena dia ngebayangin ku sperti tokoh ganteng dalam novel yg pernah dia baca. Ku juga bingung mana yg bener... tapi jika di lihat dan diamati, alasan yang kedua ku nilai lebih masuk akal ... ha ha ha “kamu tu ya rif ..pede bener”.
Berbicara soal korban “novel”, ku kembali teringat hukum alam yg diatas bahawa kalo ada korban pzti ada tersangka. Nah.... in dia gantian ku yg menghakimi si dia sebagi tersangka. karena ku di justis menjadi korban novel, maka ku akan menuduh dia menjadi tersangka.
tersangka yg telah ngebuat ku menjadi kyak gene.
asal dia tau za,.. kalo ku bergaya kayak getu “korban novel” karena ku pingen ngebuat dia ketawa, sekalian merayu juga “upz kok ku malah jujur”.
.<<<<<<“ya ampun rif..rif.... gaya mu ngerayu cew thu lo.. gx baget....”.>>>>>>>>
Dimanapun juga kalo yg namanya tersangka itu harus diberi sanksi atas perbuatan yg telah dia lakukan. Tapi karena ini belum sampai masuk ke ranah hukum, maka ku akam meminta dia bertanggung jawab saja. Artinya si dia harus ku paksa untuk mengembalikan ku speperti semula, Gx menjadi korban novel lagi. .....“eh asal kamu tau ya rif, kalo dia gx usah kamu paksa za dia akan dengan seneng hati untuk bertanggung jawab”. Weh.....weh.. weh.. mulai lagi ne pede nya si arif ... ha ha ha
Kembali lagi seperti kisah aril cut tari, yakni cut tari mengaku bahwa yg melakukan itu adalah driinya. Hal ini juga semoga di akui juga oleh sidia “NKS”kalo yng negbuat ku kayak gene adalah sidia..
Hingga pada akhirnya jalan kekeluargaanlah yang harus ditempuh agar sebutan korban novel dihilangkan, dan sebutan tersangka juga dihilangkan.
Mau tau pa jalan kekeluargaan yg ditempuh?
Jawabnya adalah.......
Tidak lain dan tidak bukan.....
Si dia harus selalu dekat dengan ku... ,
Aminn....
.
Sabtu, 03 Juli 2010
RITUAL MALAM MINGGU JILID II

Ku bingung dengan yang namanya malam minggu. Sepertinya kamu tu gx pernah bosen dateng setiap sabtu malam. Ku za bosen kalo ketemu malam minggu. Ku bosen ketemu malam minggu bukan berarti ku gx pingen punya umur panjang atau ingin segera mengahabisi umur “naudzubillahiminzdalik”. Kayakny baru seminggu yang lalu aku bertemu malam minggu tapi koks sekarang sudah dateng lagi. Mau kamu sebenernya apa se wahai yang namanya malam minggu....?
Mending kalo kamu dateng ngebawa berita yang enak didenger atau berita bahagia. Sepertinya kamu seneng banget ganggu hidup ku dengan rayuan-rayuan genit mu yang sungguh membosankan.
Kamu merayuku dan mendekati diriku dengan semua yang ada di malam ini hinga membuatku jengkel. Kamu meniupkan angin yang merangsang bagian dari tubuhku hingga aku merasa merinding..”kulit maksudnya”. Suara indah dari nyanyian jangkrik yang kamu nyanyikan seolah-olah menggetarkan hatiku, hingga aku menangis menahan rasa sepi.
bintang dilangit memberikan penerang yang redup-redup hingga aku punya fikiran yang kotor “negatif thingking”. Bualan yang malu-malu muncul dengan menampakkan sebagian wajahnya seperti membentuk bulan sabit yang seolah memaksa ku untuk tersu menulis apa saja tentang malam minggu.
Kamu tu ya hei yang namanya malam minggu..
Sepertinya kamu sukses untuk terrus menjagaku denga nritual malam minggu yang speperti ini terus menerus. Kamu maksa untuk mem penjarakan ku didalam ruang yang sepi dan ditemani dengan nyamuk-nyamuk genit yang mencoba mencubit bagian halus dari tubuhku yang wangi ini.
Hingga akhirnya aku melakukan ritual rutin dimalam minggu dengan menggerak kan jari-jari lentik ku, yang bisa menimbulkan suara dengan nada dan intonasi yang gx jelas dari key board yang tekan satu persatu secara bergiliran ... “Tak.. tik.. tok..”.
Memaksaku untuk duduk tegak lurus didepan sebuah benda yang mengeluarkan cahaya berrbentuk persegi dg menampilkan hasil sentuhan jari-jari lentik ku..
dietamani beberapa tetes air yang diambil dari mata air murni sedalam 20 meter yang telah mendapat perlakuan khusus dan melalui proses ayang agak panjang “direbus”. Air tersebut melakukan hubungan intim atau persetubuhan dengan dua benda lain yang berbeda sifat dan warna satu sama lain, dan dilakukan didalam tempat yang tak begetu luas berbentuk seperti tabung yang terbuka atasnya. Dimana hasil persetubhan yang dilakkan terbentuk air berwarna hitam dan memiliki rasa manis. .. “ya ampun rif.. kamu tu lo maw ngomong secangkir kopi za pake berbelit-belit”
Ada satu lagi yang tak mau ketinggalan yakni benda yang berbetuk bulat,panjang dan agak kecil mengandung nikotin “kata orang” dengan harga 11 ribu perak perbungkusnya. Bungkus tersbut menampilkan gamabar dan tulisan sperti kata Surya. “rokok surya”
Jujur aku bener-bener gax bisa menolak rayuan mu itu..
hingga pada akhirnya ku mengahabiskan malam minggu yang sepi bagiku dan menyenengkan bagi yang punya pasangan dengan ritual rutin seperti diatas.
...................
............zst tztst s ttz tsts
Sebenernya aku pengen betul merubah ritual malam minggu ini dengan ritual-ritula seperti bujang gadis diluaran sana..Spertinya mereka menghabiskan malam minggu dengan rasa kepuasan dan ingin segera berjumpa dengan malam minggu lagi.
Gx kayak aku ngabisin malam minggu yang pendek ini dengan menulis, chating, ngedengerin MP3, dan membuka wawasan yang tak ada habisnya di dunia maya.
Eithc...... ada apa malam minggu? Apa yang ingin kau bisik kan kepada ku? Jangan merayuku lagi......!
Malam minggu punmanarik dan membisikkan ditelingaku.....
ini lebih baik sayang..”kata malam minggu”.dia pun melanjutkan dengan gaya bicara nya yng lembut. Coba kamy fikir rif... >seandainya elu keluar dari ritual elu ini.. Gue jamin lho bakalan nangis< diluaran sana banyak orang bergandengan dengan pasanganya.. mereka makan berdua dg romantisnya,< apa kamu gx ngiri negeliat mereka seperti itu..? kamu kan gx punya pasangan..
mereka yang gax punya pasanagan, tapi mereka punya duit buat ngebeli apa za yg dijajakan di pinggir jalan., sekarang apa kamu punya duet yang cukup? “Buat beli rokok za susaaaaah”
sang malam minggupun melanjutkan dengan nada yag rendah .. “udah nulis lagi za.....diselingi dengan buka Fb dan bukalah jendela dunia lewat dunia maya.. itu lebih bermanfaat.
Kamis, 01 Juli 2010
SAHABATKU FADZAR............
Malem ini kok aku pingen nulis tentang sahabtku ya.. bukan lagi cerita diriku sendiri. Ah.. mungkin dia sudah menjadi bagian dari hidupku. “bukan berarti pacar, karena emang ku masih normal”
Sahabat...
buat ku kata sahabat sangtlah sakral. Gimana enggak? Nabi dan rosul za menyebut orang2 yang membantu berjuang di Jalan Allah dengan panggilan sahabat. Artinya dari situ kita bisa memhami bahwa sahbat sangat lah luar biasa.
Ngomong-ngomong soal sahabat.. aku punya banyak cerita tentang sahabt karena memang banyak sahabat-sahabtku.
Tapi kebetulan yg ada difikiran ku sekarang dari sekian banyak sahabat, Cuma fadjar saja.”wah memng beruntung si fdzar bisa ekot eksis di blog ku”..
Sebelumnya mf ya djar...?
“Fajar hari nugroho” begtulah orang tuanya memberi nama kepadanya. Berharap bahwa putra yg satu ini bisa menjadi the Rising star di tanah air tercinta.
dia memang gx begetu pitar dalam akademik,.. tapi dia punya satu kelebihan yakni mudah bergaul dg orang lain dan sangat menghargai orang lain. “IQ rendah, tpi EQ tinggi”.
Makanya gx heran kalo banyak yg suka bila bersama dg dia, mulai dari yang tua.. dewasa dan anak2. namun sayang dia jarang disuka ma cew.. ha ha “just kidding”
.......zz tz tz ztz.
Aku kenal fadzjar di kampus yakni ketika mulai propti. Awalnya terlihat raaut muka yg ngejengkelin. Maklum anaknya agak sedikit slenge’an.. bergaya sok kota padahal sebenernya ndesa.
tapi seiring berjalan nya waktu.. eh.. ternyata yg namnya fadzar sungguh luar biasa baiknya. Ku pernah ditolong ma dia ketika aku jatuh sakit “maklum lah namanya mhswa gx jauh dri yg nanmya tipes”. Saat itu aku gx da duit sama sekali “ Cuma 15 ribu perak”, ku telf temen bwt minjem duit tuk berobat tapi mereka semua bilang gx ada. Namun fadzar ketika aku sms “dzar kamu dimana? Aku sakit..”. dia langsung dateng dan ngbawa ku berobat ke kedatom medical centre. Dari situlah aku merasa bahwa fadzar memang sosok yg luar biasa. Tanpa diminta tolong sudah mengerti apa yg harus dilakuin.
Selain itu dia selalu bisa ngebuat ku tertawa. Dia punya wajah yg unik, Makanya kalo dia ngelucu sedikit za aku bisa ketawa “wlwpun lawakanya garing”.
udh ah... kalo ku tulis kebaikan fadzar gx kan ada habisnya..
yang pasti dia bener-bener sahabat yang luar biasa .............................
Sabtu, 26 Juni 2010
Ritual Malam Minggu

malem minggu
minggu malem
beda itu mah!
malem minggu benar-benar sendirian di kosan.. bingung mau apa .. ngobrol juga sama siapa...
bener deh hidup kaya di tengah hutan…
Bila malam minggu “sat nite” merupakan malam yang dinantikan banyak muda mudi terutama yang punya pasangan untuk mengahbiskan waktu bersama, sepertinya ada hal yang luar biasa di malam minggu. Tapi bagi mahasiswa berambut cepak ini, malam minggu tak ubahnya malam panjang yang dingin. Malam yang memberikan waktu lebih lama di setiap detik dan menitnya. Pergantian jam yang terasa cepat di hari-hari biasanya. Tak berlaku di malam minggu. Itu yang kerap kali dirasakannya tiap sabtu malam datang. Dan hanya ritual malam minggu, yang bisa mencuri senyum manis dari raut wajahnya. Kalao dulu waktu dikampung sering ngelakuin ritual dimalam jum’at “yasinan”. Eh.. Sekarang sudah hampir sama persis antara malam minggu dan malam jum’at.. yakni sama2 ada ritual rutin.
Tak tik tak tik tuk..
Suara keyboard terdengar nyaring seolah-olah seirama dengan hatiku , samabil ngedengrin MP3 yg sesuai dg isi hatiku. Aku ngetik tiap huruf di keyboard tanpa sedikitpun melihatnya. Hanya monitor komputer 14 inc yang kulihat lihat. Menatap tiap tiap kata yang akan muncul. Berharap kejenuhan sedikit berkurang. Untung saja aku punya hobi nulis, walau dg bahasa gx jelas “Ngalor ngidul”. Setelah itu ku posting di blog kesayangan..
Yg sedikit bisa ngurangin rasa jenuh satu lagi, ku dah pasang speedy.. jadi bisa chat di FB, untuj mengurangi rasa rindu…
"hei… mlm? Apa kabar? " tanya ku…
"Alhamdulillah.. “jwabnya
Kamu juga sehat kan ?" tanya si cew yang tengah chatting dengan ku...
"Sehat. Tapi hatiku tidak benar-benar sehat,..," ungkapku...
yang sabar…. “ungkap si cew”..
…….
……. “gx mungkin kutulis semua, privasi”
Percakapan itu gx berlangsung lama. Sang cew tampak harus segera mengakhirinya.. karena mungkin cowox nya sudah dateng.
"mas, q pergi dulu ya. Sudah ditunggu kawan diluar," pamitnya.
"Iya. Kamu hati-hati. Ingat, jangan kecapean meskipun malam minggu Banyakin waktu tidurnya," ku mencoba perhatian”
Ne lah ritual rutin ku dimalam minggu,
malam yang ku isi dengan bersantai ria sambil liat facebook diselingin dg chating an dan maen game sampai esok subuh.. dan siangnya molor menanti hari esok untuk ngelanjutin aktivitas kuliah yang ngebosenin...
Ku ngerasa dengan ngelakui ritual sperti ne akan menjadi lebih baik. dari pada aku keluar sendirian “temen2 pada kencan”, malah negbuat ku iri dan sakit hati. Gmana gx? Ngeliat cewex di boncengin cowox yang jika difikir cowok itu jauh gantengnya ma ku, ada yang suap-saupan dengan pasanganya,…… atau ngeliat sekumpulan anak muda yg mengeluarkan sebaskom kata2 gx bermakana di café, padahal kan yag dia pake duet orang tuanya……
Jumat, 25 Juni 2010
Kejenuhan Ruangan sepi “kos”

Kok malm ne sepi banget di kos “sekret NU”, gx seperti malam2 biasanya yg selalu ramai baik oelh suara musik, telivisi, dan petikan gitar. Sahabat 2 ku pada pulang kampung, mungkin mereka rindu dengan kampung halaman, kangen orang tua, pacara atau kehabisan uang bulanan.
Ku bingung harus ngelakuin apa? Mw keluar bingung kemana? Mw cari makan.. kok gx da duit.. mau kencan ma pacar, tapi kok pacar gx da. Ah.. lebih baik ku OL za lah.. cari wawasan sebanyak-banyaknya lewat dunia maya, siapa tau bisa ketemu luna maya.. “ih amit2 perempuan bejat”.
Kondisi malm yg seperti ne adalh hal yang paling aku benci,. Hanya berada di depan seoonggok benda berbentuk persegi yg mengeluarkan gambar, berukuran kurang lebih 14 inc , gx bisa diajak ngobrol. “komputer maksudnya” dan secangkir kopi manis serta sebatang bulat kecil panjang tapi gax terlalu yang mneglurkan asap ketika dinyalakan “rokok” bertuliskan surya 16 pada bungkusnya.
Merasa jenuh...? pasti!.
Tapi gx papa, sudah ada yg menemaniku dg setia, yakni nyamuk-nyamuk yang kleparan. Sepertinya mereka mencari makan di bagian tubuhku. Biarkan saja meskipun sedikit gatal, ku berusaha untuk meberi rexki kepadanya dengan membiarkan mencubit kulitku . huft... lengkap sudah sepertinya penderitaan ku..
Ya Allah..
Bantu aku mengatasi kejenuhan malm sepi ne..
Kamis, 24 Juni 2010
sebuah cerita tentang pelajaran hidup di dalam Bus antar kota.

pagi ini, 24 juni 2010, setelah 3 hari pulang kampung melepas rasa kangen dg orang tua dan sahabt2 tercinta . saya kembali pulang ke bandar lampung menuju kos kecil sbgai rumah kedua slama menyelesaikan bangku kuliah yg sudah sedikit membosankan. saya naik bus antar kota way abung-rajabasa. setelah sekian lama gak menaikinya.
Bus antar kota jurusan way aubng-rajabasa,dua puluh ribu rupiah dengan sensasi yang selalu luar biasa yakni full musik dan full AC “angin cepoi cepoi”.
Sebenarnya saya bisa saja naik mobil pribadi “punya kakak q” karena kebetulan juga dia sering ke bandar lampung.Tapi saya sengaja naik bus ini,bukan cari sensasi,bukan juga karena terkena penyakit klasik:tanggal tua,tetapi saya ingin sedikit bernostalgia.
Bus kota yang lebih dominan karat daripada cat nya.
Tempat duduknya yang sudah berubah warna dari aslinya,
dan tentu saja coretan tipe-x anak-anak alay kurang kerjaan yang memenuhi dinding-dindingnya.
Bus yang dulu sebulan sekali menjadi langganan saya.
Alhamdulilah,
saya mendapatkan tempat duduk yang strategis.
sehingga AC nya tidak kalah dengan AC mobil avanza “punya kakak ku”,
iya, AC” Angin Cepoi cepoi” plus debu-debu jalanan.
Ada alasan kenapa saya memilih bus ini,bus yang bisa di bilang hampir tidak layak jalan karena kondisi yang terlihat,bukan..bukan hanya terlihat,tapi benar-benar memprihatinkan.
Banyak pelajaran yang saya dapat di sini,tidak kalah berharga dengan ilmu yang saya beli berjuta-juta disalah satu universitas Negeri di Lampung “UNILA” ,hanya dengan dua puluh ribu rupiah saja.
Dan ini cerita saya:
Baru saja 1 jam duduk di tempat duduk strategis yang sudah saya ceritakan tadi,saya disambut lagu seroja “kalau tidak salah judulnya itu” yang dibawakan dua orang pengamen versi akustikan.
Lusuh,tapi suaranya tidak seburuk penampilannya.Amazing,dengan cengkok melayu sempurna dan petikan gitar tua yang memesona(tulisan yang benar kata ibu saya) bukan mempesona (catet).
Subhanallah..Benar-benar tidak boleh melihat orang hanya dari luarnya saja,yap itu jadi pelajaran pertama.Allah menciptakan seseorang dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.Jangan buru-buru men-judge orang hanya dari tampilan luarnya saja.Pengamen itu menyimpan berjuta kelebihan dibalik segala kekurangannya.
Tidak lama kemudian,ada seorang bapak setengah baya menawarkan semacam alat untuk memotong sayur.Sepuluh ribu harganya.Namanya juga di dalam bus,semua barang bisa di tawarkan ,dari dari tahu ala bus kota sampai alat pemotong sayur.Keringat membasahi bajunya,matanya terlihat sayu,mungkin semalam tidak tidur memikirkan keluarganya.Dan di bus siang ini,nampaknya bapak ini kurang beruntung,tidak ada satupun yang membeli,saya pun tidak.Saya belum perlu alat pemotong sayur itu.Tetapi dia tetap tersenyum,santun,dan semangat menawarkan barang dagangannya.
Dan ini jadi pelajaran kedua:Jangan pernah putus asa.Allah tidak menyukai orang yang berputus asa.Jika salah satu pintu tertutup masih ada pintu-pintu lain yang terbuka,tapi sayangnya manusia banyak yang terpaku meratapi pintu yang sudah tertutup itu dan tidak melihat peluang lain.Bersabar dan berusaha.
Bapak itu berlalu,bus mulai menjalankan roda-rodanya.
dengan suara mesin yang sudah tidak terlalu nyaman di telinga.
Satu pengamen datang lagi.Kali ini anak kecil,emm kira-kira kelas 3 SD
membawa gitar kecil,membawakan lagu opick kalo ga salah.
Suaranya kecil tapi lantang,selantang dia menantang jalanan Jakarta.
Gitar kecil yang bernada,suara yang cenderung mendayu-dayu dan biasa-biasa saja.
Tetapi seperti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan lewat lagu itu,sehingga lagunya menjadi bernyawa.
Saya yakin bukan hanya saya saja yang iba,
Kemana ibunya?Sudah makan atau kah belum anak ini?Dimana dia tinggal?
Ini pelajaran ketiga saya,saya harus bersyukur,harus lebih bersyukur.
Ketika saya seumuran dia,hari minggu,saya di rumah bercanda bersama keluarga,
tetapi dia?
Sudah memikirkan entah nanti makan apa,sudah bergelut dengan kejamnya ibu kota,berteriak menghibur penumpang bus kota termasuk saya.
Sungguh,Alhamdulillah ya Allah Engkau berikan masa kecil yang indah kepada saya.
Sudah tidak ada pengamen atau penjual lagi setelah itu,tetapi yang saya rasakan bus semakin penuh,semakin banyak penumpang yang berdiri dan menutupi sirkulasi angin yang beberapa menit yang lalu membuai saya.
Panas matahari jam 11 siang di dalam bus kota plus macet..mantap sudah!
Ada yang bingung cari kertas dari tas nya untuk kipas-kipas,ada yang kipas-kipas pake tangan sambil berdesis kesal,ada yang mengeluh,dan lain sebagainya., saya?Selama saya masih bisa merasakan panas,akan saya nikmati.Mengutuk panasnya matahri malah akan semakin menambah dasyatnya suasana bus kota,seperti di rebus hidup-hidup.Anggap saja itu sauna murah meriah 20.000 rupiah.
Jika Tuhan memberimu jeruk ubahlah menjadi sari jeruk-promod batra
Anggap saja kejadian sauna bus kota adalah buah jeruk yang sangat masam,lalu selanjutnya kitalah yang harus mengubah suasana itu seperti kita menjadikan sari jeruk,yang sudah kita beri gula sesuka kita,atau mungkin sudah di simpan dalam lemari pendingin.Dan hanya kita yang bisa melakukan itu,seperti itu pula hidup,kita mau mengeluh,mau menikmati,mau mengumpat,itu pilihan masing-masing individu.
Dan pelajaran selanjutnya:saya mau sari jeruk saja..*mulai ga nyambung :haha:
Ubahlah hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi hal yang menyenangkan,dengan selalu mengambil sisi positif dari setiap kejadian.
Setelah melewati panas,macet,orang-orang dengan bau matahari,sampai lah saya di tempat tujuan terminal Raja basa.Mari kita ucapkan hamdalah bersama-sama..
dua puluh ribu rupiah untuk sebuah cerita dari bus antar kota .
Sungguh sangat berharga.
Sepertinya saya harus turun dan itu berarti berakhirlah juga cerita saya..
Jumat, 18 Juni 2010
UAS VI

Ku mulai melaksanakan UAS VI tanggal 3 juni 2010, karena itu merupakan jadwal yg dibuat pihak kampus dengan seenak mereka sendiri tanpa harus berkoordinasi dg mahaasiswa spertiku “ mangnya kamu tu sapa rif..”.
UAS kali ini lumayan menguras banyak tenaga dan fikiran ku.. bayangin za semseter ne ku ngambil 24 SKS “bukti mahasiswa pintar he he..”, dan disaat yang bersamaan ku harus menyelesaikan Progja Organisasi IPNU Lampung dan ngebentuk Ikatan Mahasiswa Tualang bawang Barat “IKAM TUBAR”. Karena di organisai dua-duanya itu ku dipercaya sebagi sekretaris umum.
Saat UAS perdana dimulai, ku lumayan siap.. baik belajarnya maupun kodisi fisik serta nyiapain segala peralatan lain yang menunjang “ex. Ngebuat kepe’an”. Dan untuk yang terkahir itu gax boleh ditiru.
Kalo boleh jujur UAS VI ku belajar memang belajar, bahkan sampe larut malam. Namun ku punya kebiasaan buruk yang sulit ditinggalin. Ku gx pernah pede dengan jawaban setiap soal, walaupun itu bener. Selain itu kebiasaan buruk ini juga didorong oleh sahabatku yang mempunyai hobi yg sama persis ma ku. Setiap akan ujian ku ma dia selalu ngebuat jimat “contekan” dg cara ngetik dan dibuat font yg sanagt kecil “5”. Nah.... memang terbukti ampuhnanya jimat itu. Banyak hasil ujian yang dibagikan hampir rata2 A semua.
Sebenenya didalam hati kecilku tidak ada rasa kepuasan dan kebanggan meskipun dapet nilai A, karena kudapatkan dengan cara yang sanagt memalukan. Namun ku punya keyakinan bahwa nilaiku itu akan ku buktikan ketika aku berada di dunia luar, bertarung dengan kejamnya dunia kerja “didukung oleh hobi membaca, diskusi dan aksi”. Memang benar ku selalu buat jimat, tapi ku memahami semua materi yang diujikan, ku negbuat jimat itu lantaran dosen selalu mengharapkan jawaban kata2 yang sesuai dengan yang dia berikan“Bukan berarti aku gx ilmiah lho..”.
Inilah gambaran UAS VI ku, yang sesunguhnya mewakili gambaran hampir kebanyakan mahasiswa kampus saat ini.
Sabtu, 12 Juni 2010
Sudahkah Kita Menjadi Mahasiswa yang sesungguhnya?
Apakah dengan mempunyai kartu tanda mahasiswa sudah dikatakan sebagai seorang mahasiswa? Atau seseorang yang memiliki jas almamater juga sudah bisa dikatakan mahasiswa? Jawabannya adalah tidak. Identitas mahasiswa bukanlah mempunyai kartu tanda mahasiswa, atau jas almamater. Jika mahasiswa yang anda maksud adalah demikian, berarti pemahaman anda tentang mahasiswa belum sempurna.
Tidak dipungkiri bahwa setiap mahasiswa pasti memiliki tanda pengenal. Namun pengertian yang saya maksud di sini adalah mahasiswa secara nasionalis atau menyeluruh. Yaitu bukan sekedar mahasiswa yang mengandalkan pakaian ataupun pengakuan, tapi mahasiswa yang memiliki jati diri sebagai tonggak kekuasaan bangsa.
Jika kita mengingat perjuangan mahasiswa di akhir orde baru, maka kita akan berdecak kagum dan salut. Bagaimana tidak, tindakan mereka menunjukkan bahwa mahasiswa peka terhadap kekeliruan perjalanan roda pemerintahan. Ketika ada penyelewengan kekuasaan, mahasiswa gerah dan resah. Semua bersatu menyerukan kebenaran. Penuntutan reformasi pun dilakukan. Walaupun harus ada nyawa yang dikorbankan, semua berjalan sesuai harapan. Inilah kekuatan mahasiswa yang sebenarnya.
Tugas mahasiswa bukan hanya datang ke kelas untuk mencapai IP yang tinggi, tapi juga datang ke lintasan pemerintahan menuju kekuatan yang serentak. Mahasiswa dianggap mempunyai intelegensi untuk senantiasa kritis atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan. Di dalam kelompok masyarakat, mahasiswalah yang mempunyai tingkat pendidikan tertinggi. Mahasiswa merasakan bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Jadi masihkah ia tidak mengerti akan keteledoran bangsa?
Ketika kita bertanya tentang siapa yang benar, saya menganggap bahwa yang mampu menilainya adalah mahasiswa. Mengapa? Mahasiswa tidak memiliki kepentingan lain selain memajukan bangsa ini menuju peradaban yang lebih baik. Tidak seperti orang-orang kebanyakan yang sedang duduk sebagai perwakilan rakyat saat ini. Mereka sudah dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang tidak didasari pada kesejahteraan rakyat. Banyak yang tidak menjalankan fungsinya sebagai seorang yang dikatakan perwakilan, malah
mengalihfungsikan sebagai penipuan. Sungguh ironis kenyataan yang terjadi.
Lalu bagaimanakah agar mahasiswa tetap peka terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan? Caranya adalah dengan menanamkan rasa semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi. Kata mengawal di sini dimaksudkan bahwa kita sebagai mahasiwa secara tidak langsung dipercayakan untuk mendampingi sistem pemerintahan yang ada. Ibarat sebuah mesin, jika dipadukan oleh pengawalan serta pengawasan oleh seorang ahli mesin, maka bisa dijamin bahwa mesin tersebut akan terus bekerja sesuai dengan fungsinya. Seperti itu juga sistem pemerintahan kita. Mahasiswa dituntut untuk memahami kinerja yang ada. Bagaimana mungkin kita bisa mengawasi sesuatu yang tidak kita ketahui sistematikanya? Maka dari itu, seorang pengawal dan pengawas yang baik adalah yang mengerti akan dinamika kenegaraan suatu bangsa. Siapakah itu? Tentunya mahasiswa.
Pada dasarnya ada tiga hal yang mencirikan apakah kita sudah layak dikatakan sebagai mahasiswa atau belum. Yang pertama adalah bahwa mahasiswa harus mampu menjadi agent of social control atau penyampai kebenaran. Kejujuran dan integritas sangat diuji dalam hal ini. Memang pada dasarnya kebenaran itu hanya datang dari Tuhan yang Maha kuasa. Namun kita sebagai manusia diberikan akal pikiran untuk menentukan mana yang baik dan buruk. Itulah sebabnya mengapa mahasiswa butuh bersatu untuk mencapai kesepakatan dalam pencapaian misi menjadi agent of control.
Berikutnya yang kedua adalah mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang agent of change atau agen perubahan. Perubahan yang dimaksudkan di sini adalah pergerakan menuju yang lebih baik. Selain sebagai pengawal dan pengawas, kita juga dituntut untuk memberikan solusi atas timbulnya permasalahan. Untuk menjadi seorang agen perubahan tidaklah mudah. Harus ada langkah-langkah konkrit yang kita lakukan. Pengujian hipotesa, serta observasi yang runtun juga tak boleh ditinggalkan. Inilah tantangan kita untuk mewujudkan makna dari mahasiswa yang sebenarnya.
Yang terakhir adalah mahasiswa sebagai iron stock atau generasi penerus. Tidak bisa dihindari bahwa kita sebagai mahasiswa mau tidak mau akan menjadi pengisi pondasi kekuasaan mendatang. Seiring berjalannya waktu kita akan terposisikan sebagai seorang yang harus mencetuskan keputusan, tidak lagi sebagai objek kekuasaan. Coba bayangkan bagaimana bila tiang kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang berlabelkan mahasiswa asal jadi? Atau orang-orang yang tidak memiliki integritas, kejujuran dan budi pekerti? Tentunya kehancuran akan terus mendekat kepada kita. Agar tidak terjadi hal demikian, maka sudah sepatutnya kita menjadi seorang mahasiswa yang merangkap sebagai agent of control, agent of change & iron stock.
Untuk memenuhi unsur-unsur di atas seorang mahasiswa harus memiliki kekuatan softskill yang cukup. Diantaranya yang pertama adalah manajemen waktu. Tidak terlepas dari keberhasilan seorang mahasiswa, bahwa manajemen waktu merupakan salah satu penentunya. Mereka yang berhasil mengatur waktu dengan baiklah yang memenangkan kompetisi menjadi mahasiswa sebenarnya. Berikutnya adalah leadership atau kepemimpinan. Ini sudah menjadi makanan pokok bagi setiap mahasiswa. Kemampuan dalam mengorganisir serta mengambil keputusan adalah tonggak menjadi seorang yang teguh dalam hal leadership. Selain itu adalah percaya diri dan akhlak yang baik. Ini juga cukup memiliki peranan penting dalam pencapaian kesuksesan sebagai perwujudan seorang mahasiswa. Maka dari itu, mari kita bersama membangun unsur-unsur di atas untuk mencapai jati diri sebagai mahasiswa yang mampu menjadi penerus bangsa.
Jika ciri dan unsur di atas mampu kita jalani, maka saya yakin akan masa depan bangsa ini. Kemakmuran dan kesejahteraan akan terlaksana di bawah pengendalian orang-orang yang memiliki integritas dan kejujuran. Jadi, tunggu apalagi? Koreksi dirimu dan penuhi ambisimu untuk menjadi seorang mahasiswa yang sebenarnya.
Selamat menjadi seorang mahasiswa!
Tidak dipungkiri bahwa setiap mahasiswa pasti memiliki tanda pengenal. Namun pengertian yang saya maksud di sini adalah mahasiswa secara nasionalis atau menyeluruh. Yaitu bukan sekedar mahasiswa yang mengandalkan pakaian ataupun pengakuan, tapi mahasiswa yang memiliki jati diri sebagai tonggak kekuasaan bangsa.
Jika kita mengingat perjuangan mahasiswa di akhir orde baru, maka kita akan berdecak kagum dan salut. Bagaimana tidak, tindakan mereka menunjukkan bahwa mahasiswa peka terhadap kekeliruan perjalanan roda pemerintahan. Ketika ada penyelewengan kekuasaan, mahasiswa gerah dan resah. Semua bersatu menyerukan kebenaran. Penuntutan reformasi pun dilakukan. Walaupun harus ada nyawa yang dikorbankan, semua berjalan sesuai harapan. Inilah kekuatan mahasiswa yang sebenarnya.
Tugas mahasiswa bukan hanya datang ke kelas untuk mencapai IP yang tinggi, tapi juga datang ke lintasan pemerintahan menuju kekuatan yang serentak. Mahasiswa dianggap mempunyai intelegensi untuk senantiasa kritis atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan. Di dalam kelompok masyarakat, mahasiswalah yang mempunyai tingkat pendidikan tertinggi. Mahasiswa merasakan bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Jadi masihkah ia tidak mengerti akan keteledoran bangsa?
Ketika kita bertanya tentang siapa yang benar, saya menganggap bahwa yang mampu menilainya adalah mahasiswa. Mengapa? Mahasiswa tidak memiliki kepentingan lain selain memajukan bangsa ini menuju peradaban yang lebih baik. Tidak seperti orang-orang kebanyakan yang sedang duduk sebagai perwakilan rakyat saat ini. Mereka sudah dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang tidak didasari pada kesejahteraan rakyat. Banyak yang tidak menjalankan fungsinya sebagai seorang yang dikatakan perwakilan, malah
mengalihfungsikan sebagai penipuan. Sungguh ironis kenyataan yang terjadi.
Lalu bagaimanakah agar mahasiswa tetap peka terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan? Caranya adalah dengan menanamkan rasa semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi. Kata mengawal di sini dimaksudkan bahwa kita sebagai mahasiwa secara tidak langsung dipercayakan untuk mendampingi sistem pemerintahan yang ada. Ibarat sebuah mesin, jika dipadukan oleh pengawalan serta pengawasan oleh seorang ahli mesin, maka bisa dijamin bahwa mesin tersebut akan terus bekerja sesuai dengan fungsinya. Seperti itu juga sistem pemerintahan kita. Mahasiswa dituntut untuk memahami kinerja yang ada. Bagaimana mungkin kita bisa mengawasi sesuatu yang tidak kita ketahui sistematikanya? Maka dari itu, seorang pengawal dan pengawas yang baik adalah yang mengerti akan dinamika kenegaraan suatu bangsa. Siapakah itu? Tentunya mahasiswa.
Pada dasarnya ada tiga hal yang mencirikan apakah kita sudah layak dikatakan sebagai mahasiswa atau belum. Yang pertama adalah bahwa mahasiswa harus mampu menjadi agent of social control atau penyampai kebenaran. Kejujuran dan integritas sangat diuji dalam hal ini. Memang pada dasarnya kebenaran itu hanya datang dari Tuhan yang Maha kuasa. Namun kita sebagai manusia diberikan akal pikiran untuk menentukan mana yang baik dan buruk. Itulah sebabnya mengapa mahasiswa butuh bersatu untuk mencapai kesepakatan dalam pencapaian misi menjadi agent of control.
Berikutnya yang kedua adalah mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang agent of change atau agen perubahan. Perubahan yang dimaksudkan di sini adalah pergerakan menuju yang lebih baik. Selain sebagai pengawal dan pengawas, kita juga dituntut untuk memberikan solusi atas timbulnya permasalahan. Untuk menjadi seorang agen perubahan tidaklah mudah. Harus ada langkah-langkah konkrit yang kita lakukan. Pengujian hipotesa, serta observasi yang runtun juga tak boleh ditinggalkan. Inilah tantangan kita untuk mewujudkan makna dari mahasiswa yang sebenarnya.
Yang terakhir adalah mahasiswa sebagai iron stock atau generasi penerus. Tidak bisa dihindari bahwa kita sebagai mahasiswa mau tidak mau akan menjadi pengisi pondasi kekuasaan mendatang. Seiring berjalannya waktu kita akan terposisikan sebagai seorang yang harus mencetuskan keputusan, tidak lagi sebagai objek kekuasaan. Coba bayangkan bagaimana bila tiang kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang berlabelkan mahasiswa asal jadi? Atau orang-orang yang tidak memiliki integritas, kejujuran dan budi pekerti? Tentunya kehancuran akan terus mendekat kepada kita. Agar tidak terjadi hal demikian, maka sudah sepatutnya kita menjadi seorang mahasiswa yang merangkap sebagai agent of control, agent of change & iron stock.
Untuk memenuhi unsur-unsur di atas seorang mahasiswa harus memiliki kekuatan softskill yang cukup. Diantaranya yang pertama adalah manajemen waktu. Tidak terlepas dari keberhasilan seorang mahasiswa, bahwa manajemen waktu merupakan salah satu penentunya. Mereka yang berhasil mengatur waktu dengan baiklah yang memenangkan kompetisi menjadi mahasiswa sebenarnya. Berikutnya adalah leadership atau kepemimpinan. Ini sudah menjadi makanan pokok bagi setiap mahasiswa. Kemampuan dalam mengorganisir serta mengambil keputusan adalah tonggak menjadi seorang yang teguh dalam hal leadership. Selain itu adalah percaya diri dan akhlak yang baik. Ini juga cukup memiliki peranan penting dalam pencapaian kesuksesan sebagai perwujudan seorang mahasiswa. Maka dari itu, mari kita bersama membangun unsur-unsur di atas untuk mencapai jati diri sebagai mahasiswa yang mampu menjadi penerus bangsa.
Jika ciri dan unsur di atas mampu kita jalani, maka saya yakin akan masa depan bangsa ini. Kemakmuran dan kesejahteraan akan terlaksana di bawah pengendalian orang-orang yang memiliki integritas dan kejujuran. Jadi, tunggu apalagi? Koreksi dirimu dan penuhi ambisimu untuk menjadi seorang mahasiswa yang sebenarnya.
Selamat menjadi seorang mahasiswa!
Rabu, 24 Februari 2010
Uneg-uneg ku tentang si nduk
Si nduk datang pada saat dimana aku sedang merasa sangat kehilangan, hari-hariku sedang membosankan dan menyedihkan. Aku baru saja putus cinta. Awal aku mengenalsi nduk karena tidak sengaja mebuka facebook dan mengirim kan pesan meminta No HP nya hingga aku mendapatkannya. Kemudain ku mengirm sms setelah itu kita sering bertukar cerita, bertelpon ria.
Entahlah, aku tidak tahu kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga gak mengerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku gak mengerti mengapa aku harus mencintai si nduk, padahal kita sudah lama tak pernah bertemu dan dekat sebelumnya. Dan si nduk juga sudah punya cowok “yang mungkin setia”.
Aneh bukan? Tapi itulah cinta, bila cinta tidak aneh/gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila.
Entahlah, apakah si nduk merasa hal yang sama dengan apa yang kurasa? Aku tak tahu. Hubunganku dengan si nduk gak pasti, bertemankah atau berpacarankah…?
Berteman…mungkin dia akan jadi seorang teman yang baik, yang selalu mau mendengar keluh kesahku setiap hari
Berpacaran…mungkin dia akan jadi seorang pacar yang setia, “amin”
Berteman atau berpacaran aku gak peduli. Aku merasa nyaman… mendengar suaranya dan mendengar tawanya, dia selalu menjalani kehidupannya dengan santai, seolah sinduk tidak pernah merencanakan hidupnya esok akan bagaimana, dia biarkan hidupnya mengalir. Tapi itulah yang ku suka, tapi hal itu pula yang pada akhirnya membuat aku benci.
si dia “NSR” datang lebih awal daripada Aku, mungkin jika aku datang lebih awal, si nduk akan jatuh cinta padaku “ngarep banget..”
lagi-lagi aku Aku merasa hubunganku dengan sinduk gak pasti, yang pasti aku mencintainya karena aku benar-benar menyayanginya.
seandainya dahulu ku gak pernah mencintai si nduk, mungkin semua akn berbeda dan gak akan pernah terjadi kisah cinta ku dg si nduk . seandainya dahulu si snduk gak pernah sayang ma ku “ah begitu PD nya aku” , mungkin semua akan berbeda dimana gak akan pernah ada rasa luka seperti saat ini. Ku berusaha membiarkan semua yang telah terjadi.. “ah biarlah”. Aku menyadari semua bahwa memang cinta si nduk gak pernah ada buat ku. Padahal aku sudah berusaha memberikan cintaku dan memberikan semua cintaku “ yah…mungkin terlihat belebihan ketika aku mengatakan itu, tapi memang itu adanya”. Namun kenyataanya seiring berjalan waktu sinduk gak pernah bisa menerima dan percaya kalo ku benar-benar serius ingin ngejalanin hubungan yang lebih baik dan kearah yang paling baik.
Saat ini aku sedang mencoba untuk mengistirahatkan hati dan pikiranku, aku harus berusaha agar aku tak berkubang lagi pada kisah yang sama seperti yang sudah-sudah… walau sulit, aku harus bisa merelakan dan melupakan semua…
sambil melupakan si nduk aku masih berharap bisa kembali memeluk si nduk.. dan aku ingin sekali mendapatkan cinta si nduk kembali. Aku janji senadainya itu benar terjadi aku kembali pada si nduk, ku kan menjaga hubungan itu sekuat tenaga karena memang aku benar-benar menyayangi si nduk. Seperti para pencipta lagu yang kebanyakan menyanyikan atau menuliskan syair-syair lagu yang sangat dalam seperti “ kau begitu indah untuk ku, selama nafas berhembus dan masih bertahan ku akan menjaga mu …… dan masih banyak yang lain yang semuanya sangat terlihat berlibihan bahkan tak masuk akal sehat atau common seense”
Rasanya aku ingin menuliskan sebuah puisi dari akhir kisah ini…
Mencintai dan dicintai…(ku menunggu)
Kadang, Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji ku
Kadang, Ia pun melukai hati ku
Supaya hikmahNya bisa tertanam amat dalam
Jika aku kehilangan cinta..
Maka ada alasan dibaliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti
Namum aku tetap harus percaya
Bahwa ketika Ia akan mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik…
mengapa menanti????
Karena walaupun aku ingin mengambil keputusan
aku tak ingin tergesa-gesa…
kerena…..
Walaupun aku ingin cepat-cepat, aku tak ingin sembrono…
karena…..
Walaupun aku ingin segera menemukan orang yang aku cintai…
aku tak ingin kehilangan jati diri ku dalam proses pencarian cinta
Jika aku ingin berlari, aku belajar berjalan dahulu
Jika aku ingin berenang, aku belajar mengapung dahulu
Jika ingin dicintai, belajar mencintai dahulu…
bagiku….
Lebih baik menunggu orang yang aku inginkan…
Ketimbang memilih apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang aku cintai
Ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidupku terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius
Memang aku perlu memahami
Bahwa bunga tidak mekar dalam semalam
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 bulan
Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan ini
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal iman, keberanian dan pengharapan….
Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan
akhirnya…
Dalam segala hikmah dan kasihNya….
Meminta aku menunggu akan ketidakpastian….
Semoga Allah mengbulkan apa yang aku inginkan….
Entahlah, aku tidak tahu kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga gak mengerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku gak mengerti mengapa aku harus mencintai si nduk, padahal kita sudah lama tak pernah bertemu dan dekat sebelumnya. Dan si nduk juga sudah punya cowok “yang mungkin setia”.
Aneh bukan? Tapi itulah cinta, bila cinta tidak aneh/gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila.
Entahlah, apakah si nduk merasa hal yang sama dengan apa yang kurasa? Aku tak tahu. Hubunganku dengan si nduk gak pasti, bertemankah atau berpacarankah…?
Berteman…mungkin dia akan jadi seorang teman yang baik, yang selalu mau mendengar keluh kesahku setiap hari
Berpacaran…mungkin dia akan jadi seorang pacar yang setia, “amin”
Berteman atau berpacaran aku gak peduli. Aku merasa nyaman… mendengar suaranya dan mendengar tawanya, dia selalu menjalani kehidupannya dengan santai, seolah sinduk tidak pernah merencanakan hidupnya esok akan bagaimana, dia biarkan hidupnya mengalir. Tapi itulah yang ku suka, tapi hal itu pula yang pada akhirnya membuat aku benci.
si dia “NSR” datang lebih awal daripada Aku, mungkin jika aku datang lebih awal, si nduk akan jatuh cinta padaku “ngarep banget..”
lagi-lagi aku Aku merasa hubunganku dengan sinduk gak pasti, yang pasti aku mencintainya karena aku benar-benar menyayanginya.
seandainya dahulu ku gak pernah mencintai si nduk, mungkin semua akn berbeda dan gak akan pernah terjadi kisah cinta ku dg si nduk . seandainya dahulu si snduk gak pernah sayang ma ku “ah begitu PD nya aku” , mungkin semua akan berbeda dimana gak akan pernah ada rasa luka seperti saat ini. Ku berusaha membiarkan semua yang telah terjadi.. “ah biarlah”. Aku menyadari semua bahwa memang cinta si nduk gak pernah ada buat ku. Padahal aku sudah berusaha memberikan cintaku dan memberikan semua cintaku “ yah…mungkin terlihat belebihan ketika aku mengatakan itu, tapi memang itu adanya”. Namun kenyataanya seiring berjalan waktu sinduk gak pernah bisa menerima dan percaya kalo ku benar-benar serius ingin ngejalanin hubungan yang lebih baik dan kearah yang paling baik.
Saat ini aku sedang mencoba untuk mengistirahatkan hati dan pikiranku, aku harus berusaha agar aku tak berkubang lagi pada kisah yang sama seperti yang sudah-sudah… walau sulit, aku harus bisa merelakan dan melupakan semua…
sambil melupakan si nduk aku masih berharap bisa kembali memeluk si nduk.. dan aku ingin sekali mendapatkan cinta si nduk kembali. Aku janji senadainya itu benar terjadi aku kembali pada si nduk, ku kan menjaga hubungan itu sekuat tenaga karena memang aku benar-benar menyayangi si nduk. Seperti para pencipta lagu yang kebanyakan menyanyikan atau menuliskan syair-syair lagu yang sangat dalam seperti “ kau begitu indah untuk ku, selama nafas berhembus dan masih bertahan ku akan menjaga mu …… dan masih banyak yang lain yang semuanya sangat terlihat berlibihan bahkan tak masuk akal sehat atau common seense”
Rasanya aku ingin menuliskan sebuah puisi dari akhir kisah ini…
Mencintai dan dicintai…(ku menunggu)
Kadang, Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji ku
Kadang, Ia pun melukai hati ku
Supaya hikmahNya bisa tertanam amat dalam
Jika aku kehilangan cinta..
Maka ada alasan dibaliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti
Namum aku tetap harus percaya
Bahwa ketika Ia akan mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik…
mengapa menanti????
Karena walaupun aku ingin mengambil keputusan
aku tak ingin tergesa-gesa…
kerena…..
Walaupun aku ingin cepat-cepat, aku tak ingin sembrono…
karena…..
Walaupun aku ingin segera menemukan orang yang aku cintai…
aku tak ingin kehilangan jati diri ku dalam proses pencarian cinta
Jika aku ingin berlari, aku belajar berjalan dahulu
Jika aku ingin berenang, aku belajar mengapung dahulu
Jika ingin dicintai, belajar mencintai dahulu…
bagiku….
Lebih baik menunggu orang yang aku inginkan…
Ketimbang memilih apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang aku cintai
Ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidupku terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius
Memang aku perlu memahami
Bahwa bunga tidak mekar dalam semalam
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 bulan
Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan ini
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal iman, keberanian dan pengharapan….
Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan
akhirnya…
Dalam segala hikmah dan kasihNya….
Meminta aku menunggu akan ketidakpastian….
Semoga Allah mengbulkan apa yang aku inginkan….
Minggu, 07 Februari 2010
AKU SEPERTI INI KARENA AYAHKU

Aku merasa bahwa ayahku adalah seorang motivator ulung, betapa tidak?
Ayahku ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya, mengasihi dan menyayagi semua orang, selalu belajar dan mengajari yang baik. Untuk itu sejak aku masih kecil atau bahkan bahkan masih dalam kandungan aku yakin ayahku sudah memikirkan segala sesuatunya untuk menajdikan ku orang yang bermanfaat.
Saat aku kecil, q selalu disuruh sekolah yang sungguh2 tetapi bukan berti niggalin ngaji. Satu hal yag masih terngiang sampai saat ini, ayahku sellau berkata “kalo gax mau ngaji, mendingan gak usah sekolah sekalian”. Dulunya aku berfikri ayah gak saying ma aku karena berbeda dengan teman kecilku yang lain, mereka bebas pada sore hari bermain layang2, sepakbola atau kelereng tetapi aku dimarah bakhan dijewer kalo ku gax segera mandi dan berangkat mengaji saat waktu asyar tiba. Namun aku saat ini sadar bahwa ayah seperti itu karena yah ingin menanamkan pendidikan gama keppada ankanya, dimana pendidikan agama tak kalah pentingnya dengan pendidikan umum. Mengutip perkataan albert einsten “ilmu pengetahuan, tanpa pemahaman agama maka akan picang”.
Ayah hanya menyuruhku mengerjakan pekerjaan yang ku sukai. Ayah membiarkan ku menang dalam permainan ketika aku masih kecil, tapi dia tidak ingin aku membiarkannya menang ketikaa ku sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat anji!
Saat ini akupun seudah bisa merasakan sedikit manfaatnya, aku bisa mengimami sholat meski dengan suara yang tak begitu merdu, terkadang aku disurh teman2 memimpin doa, bahkan sesekali ku diminta menjadi imam tahlil rutin sahabat2 mahasiswa, dan yang pasti dengan sedikit pemahaman agama yang ku dapatkan ku bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bahtil.
Selain itujuga kau sekarang merasa bahwa hidpku lebih tersa bermakana, karena yah selalu memberikan kebesasn kepada saya untuk menjadi apa saja, yang penting aku tahu konsekuensinya. Ayahku sellu mengajarkan bahwa “jadinya aku terserah aku”.
Ayah hanya menyuruhku mengerjakan pekerjaan yang ku sukai.
Ayah membiarkan ku menang dalam permainan ketika ku masih kecil,
tapi dia tidak ingin ku membiarkannya menang ketika ku sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji!
Ayah mulai merencanakan hidupku ketika tahu bahwa ibuku hamil (mengandungku) , tapi begitu aku lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianku jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanku untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapungdi atas air setelah ia melepaskanya.
Jumat, 15 Januari 2010
BENIH
Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar itu.
Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?
"Sepertinya, lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?
Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.
"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama.
Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi mahluk yang sabar.
"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."
Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.
***
Pedagang itu benar. Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Allah, menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan karena Allah, memang menyiapkan kita menjadi mahluk dengan berbagai kelebihan.
Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?
Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?
Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta teriknya matahari "persoalan"? Tidak Teman. Karena Allah Maha Tahu, bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Allah akan tak pernah lupa dengan itu semua.
Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah ada dalam dirimu
Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?
"Sepertinya, lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?
Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.
"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama.
Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi mahluk yang sabar.
"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."
Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.
***
Pedagang itu benar. Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Allah, menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan karena Allah, memang menyiapkan kita menjadi mahluk dengan berbagai kelebihan.
Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?
Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?
Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta teriknya matahari "persoalan"? Tidak Teman. Karena Allah Maha Tahu, bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Allah akan tak pernah lupa dengan itu semua.
Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah ada dalam dirimu
Aku harus berbohong
Memulai sesuatu merupakan hal yang paling sulit buat aku
Aku gak tahu bagaimana cara memulai sesuatu dengan baik
Maaf jika cara aku memulai itu gak benar..
Maaf jika aku memilih untuk memulai dengan kebohongan..
Kamu benar, "Kalau memulai sesuatu itu jangan dengan kebohongan".
"Tapi setiap kebohongan pasti ada alasannya", begitu pikirku
Perasaanku menuntut untuk berbohong
Dan kini aku menyesal
Kini, gak lagi ada alasan untuk terus berbohong
Aku lelah terus bersembunyi dalam kebohongan
Aku lelah mempermainkan diriku dan membohongi dirimu
Sekalipun memang aku benci bila harus jujur padamu
Akan ku katakan tentang kejujuranku
Dan ku ungkapkan penyesalanku
Harap pengertian darimu
Mohon maaf darimu.. Sekalipun dimana aku sekarang sudah tak termaafkan
Inilah kebenaranku,
Alasan kenapa aku bohong sama kamu
Karena; Aku Menyukai Mu
Aku jatuh cinta padamu.. Aku sunguh - sungguh!
Aku selalu memikirkanmu.. Dan tak mau jauh darimu
Siapakah kamu?
Membuat perasaanku semakin menggila
Hingga aku menyukaimu secara berlebihan
Beberapa tahun berpisah membuatku semakin tersiksa
Aku merindukanmu.. Semakin hari, semakin gila
Aku ingin bertemu.. Meski ku tahu itu gak mudah
Aku selalu memohon dalam doa..
Hingga aku dianugerahi sedikit keberanian
Aku datang kepadamu.. Ingin bertemu denganmu
Ingin melihat wajahmu dan mendengar suaramu
Tahun - tahun berlalu kamu masih seperti dulu
Itu yang bisa kulihat darimu..
Saat keinginan untuk bertemu terkabulkan..
Aku makin serakah untuk bisa memilikimu..
Perasaanku menguasai diri dan membunuh logika
Kelemahanku selalu menuruti kata hati
Perasaanku menuntut untuk berbohong
Aku memulai dengan kebohongan
Jika kamu merasa sakit karena itu..
Aku malah lebih..
Terus bersembunyi dalam kebohongan sungguh melelahkan
Setiap detik yang berlalu jadi sangat sulit.. Penuh ketakutan
Satu yang membuatku tenang..
"Setiap menit yang berlalu adalah kesempatan untuk mengubah segalanya"
Aku gak mau tunggu sebentar atau lima menit lagi..
Karena aku sudah menunggu lebih dari 3 bulan sejak berbohong padamu..
Aku ingin jujur padamu saat ini juga..
Aku merasa bersalah padamu..
Aku merasa jauh darimu..
Aku merasa rendah darimu..
Aku merasa malu padamu..
Aku menjadi hina..
Mengertilah..
Maafkanlah..
Just it..
Aku gak tahu bagaimana cara memulai sesuatu dengan baik
Maaf jika cara aku memulai itu gak benar..
Maaf jika aku memilih untuk memulai dengan kebohongan..
Kamu benar, "Kalau memulai sesuatu itu jangan dengan kebohongan".
"Tapi setiap kebohongan pasti ada alasannya", begitu pikirku
Perasaanku menuntut untuk berbohong
Dan kini aku menyesal
Kini, gak lagi ada alasan untuk terus berbohong
Aku lelah terus bersembunyi dalam kebohongan
Aku lelah mempermainkan diriku dan membohongi dirimu
Sekalipun memang aku benci bila harus jujur padamu
Akan ku katakan tentang kejujuranku
Dan ku ungkapkan penyesalanku
Harap pengertian darimu
Mohon maaf darimu.. Sekalipun dimana aku sekarang sudah tak termaafkan
Inilah kebenaranku,
Alasan kenapa aku bohong sama kamu
Karena; Aku Menyukai Mu
Aku jatuh cinta padamu.. Aku sunguh - sungguh!
Aku selalu memikirkanmu.. Dan tak mau jauh darimu
Siapakah kamu?
Membuat perasaanku semakin menggila
Hingga aku menyukaimu secara berlebihan
Beberapa tahun berpisah membuatku semakin tersiksa
Aku merindukanmu.. Semakin hari, semakin gila
Aku ingin bertemu.. Meski ku tahu itu gak mudah
Aku selalu memohon dalam doa..
Hingga aku dianugerahi sedikit keberanian
Aku datang kepadamu.. Ingin bertemu denganmu
Ingin melihat wajahmu dan mendengar suaramu
Tahun - tahun berlalu kamu masih seperti dulu
Itu yang bisa kulihat darimu..
Saat keinginan untuk bertemu terkabulkan..
Aku makin serakah untuk bisa memilikimu..
Perasaanku menguasai diri dan membunuh logika
Kelemahanku selalu menuruti kata hati
Perasaanku menuntut untuk berbohong
Aku memulai dengan kebohongan
Jika kamu merasa sakit karena itu..
Aku malah lebih..
Terus bersembunyi dalam kebohongan sungguh melelahkan
Setiap detik yang berlalu jadi sangat sulit.. Penuh ketakutan
Satu yang membuatku tenang..
"Setiap menit yang berlalu adalah kesempatan untuk mengubah segalanya"
Aku gak mau tunggu sebentar atau lima menit lagi..
Karena aku sudah menunggu lebih dari 3 bulan sejak berbohong padamu..
Aku ingin jujur padamu saat ini juga..
Aku merasa bersalah padamu..
Aku merasa jauh darimu..
Aku merasa rendah darimu..
Aku merasa malu padamu..
Aku menjadi hina..
Mengertilah..
Maafkanlah..
Just it..
Alah mboh…., aku bingung
Alah mboh…., aku bingung
aku baru sadar kalo ni blog kok brubah ya? tampilannya maksudku. Alah mboh, bingung
tapi yang penting aku mau nulis2 eh ketik2 lagi…
aku mau langsung curhat deh. Ternyata hidup dengan orang lain itu sulit ya… bukan berarti aku liat sulitanya aja, tapi yang namanya “sulit” itu ada. ketika aku menyadari hal itu, lebih mudah bagiku untuk menerimanya kenyataan itu. truz, kalau aku mau menerimanya, normalnya harus dimengerti. nah, kalo dah dimengerti, harus ada tanggapan dong. tapi kadang yang buat jadi ribet itu, justru karena tanggapan yang diberikan terhadap kenyataan yang diterima ini…
jadi, apa maksudnya aku tulis ini? Alah mboh, aku bingung. tapi aku pengen nulis eh ketik!
kalau mau dinilai, hidupku ini, menurutku, penuh spontanitas. aku pernah ngerencanain untuk buat jadual, buat jadualnya, plening (untuk apapun) yang diatur rapi, tapi semuanya ga pernah terlaksana dengan baik.
aku berusaha loh…, tapi aku jadi cape berusaha. akhirnya aku bilang “yang aku butuhkan, hanya spontanitas!”
spontanitas apa yang aku maksud? di sini aku ga mau bilang “alan mboh!”. maksudnya, hidupku ini dijalanin aja. ga usah pake plening sana-sini (wah payah tuh). jadinya nanti malah hidupku ga jelas…~.^
tapi memang selama ini aku begitu. aku baru sadar sekarang. aku disuruh sekolah, ya aku sekolah, disuruh ikut ini/itu, ya aku ikut. disuruh ke sana/situ (kalo aku suka), aku pergi. semua aku lakukan dengan batasan aku suka ato ga suka. hanya itu. ga ada perhitungan lainnya…
menurutku begitu loh…, kenyataannya sampe sekarang, aku tetap selamat. (mungkin belum kenapa2). karena selamat ini dan tidak kenapa-kenapa inilah, aku anggap beginilah seharusnya aku hidup. aku cocok dengan hidup seperti ini.
tapi ternyata… saatnya untuk berhenti seperti ‘itu’ juga ada.
aku baru sadar sekarang.
ketika hidupku sampai pada batas tertentu (maksudku sekarang), aku, mau tidak mau, harus mengatur hidupku.
kalau aku mau hidup sendirian tanpa orang lain, mungkin “kespontananku”ini ga jadi masalah. tapi dari dalam hati paling dalam, aku berteriak kalo aku takut sendirian. karena, aku sadar bahwa ”kespontananku” selama ini terjadi tidak karena aku, ada orang lain juga yang membuat dia hadir.
dan
ketika aku sendiri, “aku bukan aku yang bisa spontan lagi” (ini ga ada sangkut pautnya dengan blog sebelumnya ^_^)
ketika aku sendiri, mungkin aku ga bakalan hidup lagi. aku mati! AAAAAAAAAAA!!! ga mau, ga mau, ga mau!!! hehehe (bukannya takut mati, tapi blum mau_hihihi)
nah…, aku sudah ambil resiko untuk tidak mau sendiri. jadi aku kini harus memperhitungkan orang lain juga dooong! aku juga perlu plening2, supaya orang2 yang hidup denganku (yang mungkin ga menganut “kespontananku”) bisa tetap hidup…
apa artinya itu? aLah mboh , bingung…hehehe
oh iya… hari apa ya? Alah mboh, aku lupa.hehe tapi aku pengen cerita. aku senang minta ampun. aku dapat sesuatu yang hangat yang ga disangka-sangka
aku butuh menceritakannya ini di halaman khusus. terlalu istimewa untuk digabung dengan cerita lain
aku akan memberinya judul “hangatnya pelukan penyambutan”
hohoho
itu aja deh… oh ya, aku mau bilang thx so much buat Mantan-mantan q. seberapa banyak? Alah mboh, aku ga bisa ngitung…
aku baru sadar kalo ni blog kok brubah ya? tampilannya maksudku. Alah mboh, bingung
tapi yang penting aku mau nulis2 eh ketik2 lagi…
aku mau langsung curhat deh. Ternyata hidup dengan orang lain itu sulit ya… bukan berarti aku liat sulitanya aja, tapi yang namanya “sulit” itu ada. ketika aku menyadari hal itu, lebih mudah bagiku untuk menerimanya kenyataan itu. truz, kalau aku mau menerimanya, normalnya harus dimengerti. nah, kalo dah dimengerti, harus ada tanggapan dong. tapi kadang yang buat jadi ribet itu, justru karena tanggapan yang diberikan terhadap kenyataan yang diterima ini…
jadi, apa maksudnya aku tulis ini? Alah mboh, aku bingung. tapi aku pengen nulis eh ketik!
kalau mau dinilai, hidupku ini, menurutku, penuh spontanitas. aku pernah ngerencanain untuk buat jadual, buat jadualnya, plening (untuk apapun) yang diatur rapi, tapi semuanya ga pernah terlaksana dengan baik.
aku berusaha loh…, tapi aku jadi cape berusaha. akhirnya aku bilang “yang aku butuhkan, hanya spontanitas!”
spontanitas apa yang aku maksud? di sini aku ga mau bilang “alan mboh!”. maksudnya, hidupku ini dijalanin aja. ga usah pake plening sana-sini (wah payah tuh). jadinya nanti malah hidupku ga jelas…~.^
tapi memang selama ini aku begitu. aku baru sadar sekarang. aku disuruh sekolah, ya aku sekolah, disuruh ikut ini/itu, ya aku ikut. disuruh ke sana/situ (kalo aku suka), aku pergi. semua aku lakukan dengan batasan aku suka ato ga suka. hanya itu. ga ada perhitungan lainnya…
menurutku begitu loh…, kenyataannya sampe sekarang, aku tetap selamat. (mungkin belum kenapa2). karena selamat ini dan tidak kenapa-kenapa inilah, aku anggap beginilah seharusnya aku hidup. aku cocok dengan hidup seperti ini.
tapi ternyata… saatnya untuk berhenti seperti ‘itu’ juga ada.
aku baru sadar sekarang.
ketika hidupku sampai pada batas tertentu (maksudku sekarang), aku, mau tidak mau, harus mengatur hidupku.
kalau aku mau hidup sendirian tanpa orang lain, mungkin “kespontananku”ini ga jadi masalah. tapi dari dalam hati paling dalam, aku berteriak kalo aku takut sendirian. karena, aku sadar bahwa ”kespontananku” selama ini terjadi tidak karena aku, ada orang lain juga yang membuat dia hadir.
dan
ketika aku sendiri, “aku bukan aku yang bisa spontan lagi” (ini ga ada sangkut pautnya dengan blog sebelumnya ^_^)
ketika aku sendiri, mungkin aku ga bakalan hidup lagi. aku mati! AAAAAAAAAAA!!! ga mau, ga mau, ga mau!!! hehehe (bukannya takut mati, tapi blum mau_hihihi)
nah…, aku sudah ambil resiko untuk tidak mau sendiri. jadi aku kini harus memperhitungkan orang lain juga dooong! aku juga perlu plening2, supaya orang2 yang hidup denganku (yang mungkin ga menganut “kespontananku”) bisa tetap hidup…
apa artinya itu? aLah mboh , bingung…hehehe
oh iya… hari apa ya? Alah mboh, aku lupa.hehe tapi aku pengen cerita. aku senang minta ampun. aku dapat sesuatu yang hangat yang ga disangka-sangka
aku butuh menceritakannya ini di halaman khusus. terlalu istimewa untuk digabung dengan cerita lain
aku akan memberinya judul “hangatnya pelukan penyambutan”
hohoho
itu aja deh… oh ya, aku mau bilang thx so much buat Mantan-mantan q. seberapa banyak? Alah mboh, aku ga bisa ngitung…
Hal yang luar biasa bernama “bohong”
Jangan remehkan kebohongan. Kekuatannya mampu meruntuhkan sebuah negara.Kekuatannya pula banyak dipakai oleh raja-raja untuk tetap berada di atas tahta.
Maka, adalah naif, jika berkata, berbohong hanya dilakukan oleh anak-anak yang tertangkap basah membolos sekolah. Berbohong adalah kekuatan besar, karena untuk berbohong manusia harus berkekuatan besar pula.
Diperlukan kecerdasan tinggi untuk menyusun ribuan argumentasi. Dibutuhkan kekerasan otot baja untuk mengubah fakta dan data nyata. Bahkan, manusia harus memicikkan hatinya agar sebuah kebohongan menampakkan wajah kebenaran.
Lihatlah, untuk sebuah kebohongan manusia harus mengerahkan waktu dan usaha - yang terbaik pula! Sedangkan untuk bersikap jujur, manusia hanya perlu berlaku apa adanya. Karena itu, jangan terkejut bila banyak orang melihat kebohongan lebih menawan daripada cahaya kejujuran.
Di dalam belitan hawa nafsu, kejujuran nyaris tak pernah laku.
Maka, adalah naif, jika berkata, berbohong hanya dilakukan oleh anak-anak yang tertangkap basah membolos sekolah. Berbohong adalah kekuatan besar, karena untuk berbohong manusia harus berkekuatan besar pula.
Diperlukan kecerdasan tinggi untuk menyusun ribuan argumentasi. Dibutuhkan kekerasan otot baja untuk mengubah fakta dan data nyata. Bahkan, manusia harus memicikkan hatinya agar sebuah kebohongan menampakkan wajah kebenaran.
Lihatlah, untuk sebuah kebohongan manusia harus mengerahkan waktu dan usaha - yang terbaik pula! Sedangkan untuk bersikap jujur, manusia hanya perlu berlaku apa adanya. Karena itu, jangan terkejut bila banyak orang melihat kebohongan lebih menawan daripada cahaya kejujuran.
Di dalam belitan hawa nafsu, kejujuran nyaris tak pernah laku.
Langganan:
Postingan (Atom)