Daftar Blog Saya

Rabu, 24 Februari 2010

Uneg-uneg ku tentang si nduk

Si nduk datang pada saat dimana aku sedang merasa sangat kehilangan, hari-hariku sedang membosankan dan menyedihkan. Aku baru saja putus cinta. Awal aku mengenalsi nduk karena tidak sengaja mebuka facebook dan mengirim kan pesan meminta No HP nya hingga aku mendapatkannya. Kemudain ku mengirm sms setelah itu kita sering bertukar cerita, bertelpon ria.
Entahlah, aku tidak tahu kapan cinta itu hadir dalam hatiku dan aku juga gak mengerti mengapa cinta itu datang begitu cepat. Dan yang lebih aku gak mengerti mengapa aku harus mencintai si nduk, padahal kita sudah lama tak pernah bertemu dan dekat sebelumnya. Dan si nduk juga sudah punya cowok “yang mungkin setia”.
Aneh bukan? Tapi itulah cinta, bila cinta tidak aneh/gila itu tidak dikatakan cinta…
Cinta itu harus gila.
Entahlah, apakah si nduk merasa hal yang sama dengan apa yang kurasa? Aku tak tahu. Hubunganku dengan si nduk gak pasti, bertemankah atau berpacarankah…?
Berteman…mungkin dia akan jadi seorang teman yang baik, yang selalu mau mendengar keluh kesahku setiap hari
Berpacaran…mungkin dia akan jadi seorang pacar yang setia, “amin”
Berteman atau berpacaran aku gak peduli. Aku merasa nyaman… mendengar suaranya dan mendengar tawanya, dia selalu menjalani kehidupannya dengan santai, seolah sinduk tidak pernah merencanakan hidupnya esok akan bagaimana, dia biarkan hidupnya mengalir. Tapi itulah yang ku suka, tapi hal itu pula yang pada akhirnya membuat aku benci.
si dia “NSR” datang lebih awal daripada Aku, mungkin jika aku datang lebih awal, si nduk akan jatuh cinta padaku “ngarep banget..”

lagi-lagi aku Aku merasa hubunganku dengan sinduk gak pasti, yang pasti aku mencintainya karena aku benar-benar menyayanginya.
seandainya dahulu ku gak pernah mencintai si nduk, mungkin semua akn berbeda dan gak akan pernah terjadi kisah cinta ku dg si nduk . seandainya dahulu si snduk gak pernah sayang ma ku “ah begitu PD nya aku” , mungkin semua akan berbeda dimana gak akan pernah ada rasa luka seperti saat ini. Ku berusaha membiarkan semua yang telah terjadi.. “ah biarlah”. Aku menyadari semua bahwa memang cinta si nduk gak pernah ada buat ku. Padahal aku sudah berusaha memberikan cintaku dan memberikan semua cintaku “ yah…mungkin terlihat belebihan ketika aku mengatakan itu, tapi memang itu adanya”. Namun kenyataanya seiring berjalan waktu sinduk gak pernah bisa menerima dan percaya kalo ku benar-benar serius ingin ngejalanin hubungan yang lebih baik dan kearah yang paling baik.
Saat ini aku sedang mencoba untuk mengistirahatkan hati dan pikiranku, aku harus berusaha agar aku tak berkubang lagi pada kisah yang sama seperti yang sudah-sudah… walau sulit, aku harus bisa merelakan dan melupakan semua…
sambil melupakan si nduk aku masih berharap bisa kembali memeluk si nduk.. dan aku ingin sekali mendapatkan cinta si nduk kembali. Aku janji senadainya itu benar terjadi aku kembali pada si nduk, ku kan menjaga hubungan itu sekuat tenaga karena memang aku benar-benar menyayangi si nduk. Seperti para pencipta lagu yang kebanyakan menyanyikan atau menuliskan syair-syair lagu yang sangat dalam seperti “ kau begitu indah untuk ku, selama nafas berhembus dan masih bertahan ku akan menjaga mu …… dan masih banyak yang lain yang semuanya sangat terlihat berlibihan bahkan tak masuk akal sehat atau common seense”

Rasanya aku ingin menuliskan sebuah puisi dari akhir kisah ini…

Mencintai dan dicintai…(ku menunggu)
Kadang, Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji ku
Kadang, Ia pun melukai hati ku
Supaya hikmahNya bisa tertanam amat dalam
Jika aku kehilangan cinta..

Maka ada alasan dibaliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti
Namum aku tetap harus percaya
Bahwa ketika Ia akan mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik…

mengapa menanti????
Karena walaupun aku ingin mengambil keputusan
aku tak ingin tergesa-gesa…
kerena…..
Walaupun aku ingin cepat-cepat, aku tak ingin sembrono…
karena…..
Walaupun aku ingin segera menemukan orang yang aku cintai…
aku tak ingin kehilangan jati diri ku dalam proses pencarian cinta
Jika aku ingin berlari, aku belajar berjalan dahulu
Jika aku ingin berenang, aku belajar mengapung dahulu
Jika ingin dicintai, belajar mencintai dahulu…
bagiku….
Lebih baik menunggu orang yang aku inginkan…
Ketimbang memilih apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang aku cintai
Ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidupku terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius

Memang aku perlu memahami
Bahwa bunga tidak mekar dalam semalam
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 bulan
Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan ini
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal iman, keberanian dan pengharapan….
Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan

akhirnya…
Dalam segala hikmah dan kasihNya….
Meminta aku menunggu akan ketidakpastian….
Semoga Allah mengbulkan apa yang aku inginkan….

Minggu, 07 Februari 2010

AKU SEPERTI INI KARENA AYAHKU


Aku merasa bahwa ayahku adalah seorang motivator ulung, betapa tidak?
Ayahku ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya, mengasihi dan menyayagi semua orang, selalu belajar dan mengajari yang baik. Untuk itu sejak aku masih kecil atau bahkan bahkan masih dalam kandungan aku yakin ayahku sudah memikirkan segala sesuatunya untuk menajdikan ku orang yang bermanfaat.

Saat aku kecil, q selalu disuruh sekolah yang sungguh2 tetapi bukan berti niggalin ngaji. Satu hal yag masih terngiang sampai saat ini, ayahku sellau berkata “kalo gax mau ngaji, mendingan gak usah sekolah sekalian”. Dulunya aku berfikri ayah gak saying ma aku karena berbeda dengan teman kecilku yang lain, mereka bebas pada sore hari bermain layang2, sepakbola atau kelereng tetapi aku dimarah bakhan dijewer kalo ku gax segera mandi dan berangkat mengaji saat waktu asyar tiba. Namun aku saat ini sadar bahwa ayah seperti itu karena yah ingin menanamkan pendidikan gama keppada ankanya, dimana pendidikan agama tak kalah pentingnya dengan pendidikan umum. Mengutip perkataan albert einsten “ilmu pengetahuan, tanpa pemahaman agama maka akan picang”.

Ayah hanya menyuruhku mengerjakan pekerjaan yang ku sukai. Ayah membiarkan ku menang dalam permainan ketika aku masih kecil, tapi dia tidak ingin aku membiarkannya menang ketikaa ku sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat anji!


Saat ini akupun seudah bisa merasakan sedikit manfaatnya, aku bisa mengimami sholat meski dengan suara yang tak begitu merdu, terkadang aku disurh teman2 memimpin doa, bahkan sesekali ku diminta menjadi imam tahlil rutin sahabat2 mahasiswa, dan yang pasti dengan sedikit pemahaman agama yang ku dapatkan ku bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bahtil.
Selain itujuga kau sekarang merasa bahwa hidpku lebih tersa bermakana, karena yah selalu memberikan kebesasn kepada saya untuk menjadi apa saja, yang penting aku tahu konsekuensinya. Ayahku sellu mengajarkan bahwa “jadinya aku terserah aku”.

Ayah hanya menyuruhku mengerjakan pekerjaan yang ku sukai.
Ayah membiarkan ku menang dalam permainan ketika ku masih kecil,
tapi dia tidak ingin ku membiarkannya menang ketika ku sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji!

Ayah mulai merencanakan hidupku ketika tahu bahwa ibuku hamil (mengandungku) , tapi begitu aku lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianku jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanku untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapungdi atas air setelah ia melepaskanya.