Daftar Blog Saya

Minggu, 29 November 2009

aku goblok


Perasaan baru kemarin aku mendapat pelajaran yang berharga tetapi kenapa ini terulang lagi..
kemana perginya semangat semangat itu???
kuliah sudah semester 5 tapi apa yang sudah aku dapatkan..aq masih goblok ga da perubahan sama sekali dari jaman masih di TK..dimana hasil pendidikan yang aku peroleh sampai saat ini..
ga bisa ngebayangin klo semua anak bangsa kayak aku sekarang ini..sudah gapteknya minta ampun bisanya hanya mengeluh..
Agronomi UNILA ,,wowwwww..keren…koq bisa ya aku kuliah disini..
apa??? shittt!!! aku malu jadi mahasiswa klo bisanya hanya begini…aku bisa apa???
baca??nulis??anak Tk ya bisa klo seperti itu saja??lebih canggih lagi..aku bisa ngetik..nak SD jg sudah mahir untuk masalah itu…apa yang membedakan aku dengan anak Tk klo aku masih Goblok begini..
wahai yang katanya mahasiswa…
Goblok mu itu lo…
keterlaluan memang..
apa yang sudah bapak ibu guru ajarkan???apa yang sudah bapak ibu dosen berikan???
mana??mana??
sumpah..mending ga usah hidup ajja klo hanya jadi tanggungan negara nantinya..ribuan pengangguran diluar sana..apakah orang goblok ini akan menjadi yang berikutnya???sudah pasti itu..
hoy Arif Nurrohman…………..kamu ngersa ga namamu Arif!!!gila lu ya???
menyesal???sekarang rasanya sudah telat untuk penyesalan itu..berapa subsidi pemerintah dan subsidi dari orang tua yang sudah kamu habiskan..berapa dosa yang sudah kamu perbuat semasa hidup ini???lihatlah orang-orang diluaran sana..berapa juta yang tidak seberuntung kamu..fisikmu lengkap tidak cacat badan mu juga sehat,,tp kenapa kamu masih goblok..
apa Arif ganteng??kamu sekarang mau nangis..kamu mau jadi bencong ya sekarang dengan menangis..
oalah le le..wes goblok nangisan pisan..
c*k urip mu iku lo…
hoy mahasiswa…
apa yg bisa kamu perbuat??
kamu itu menyandang gelar MAHA..mana bukti dari itu..
Feed Of The World"memberi makan dunia" ..masih inget semboyan kebanggaan jurusan mu itu???
ditanya pa yg sudah kamu dapat dari bangku Kuliah ajja ga bisa jawab apa lagi berbuat..klo ngrusak mungkin masih bisa..
ya Allah apa yang seharusnya aku perbuat saat ini???knp aku hanya bisa bertanya..kenapa aku jadi penakut??
bingung,,aku ini bisa apa??
ada pertanyaan lagi..kamu mahasiswa Agronomi kan??masalah kekurangan pangan itu gmn ce penyelesaiannya??pertanian organic itu apa??kenapa dilakukan pemullyaan tanaman? Bda benih dan biji apa??unsur –unsur hara apa yg dibutuhkan tanaman??kenapa setiap tanaman membutuhkan air??tau kompos???tw proses respirasi dan fotosintesis???klo aq boleh mengeluh dan jujur aku masih belum bisa menjawab pertanyaan sesimpel itu..lalu apa yang bisa aku perbuat untuk negri tercinta ini??
aku mau curhat tp curhat dengan siapa..ngomong sendiripun sudah ku jalani..
ada ga ya yang sama parahnya dengan aku ini..
aku bodoh,,aku goblok,,ga punya otak ga punya perasaan,,hidup jd salah mati pun kasihan yang ngubur,,
disini negri kami tempat padi terhampar..
samudranya kaya raya tanah kami sungguh tua..
di negri permai ini berjuta rakyat bersimbah duka..
anak kurus tak sekolah pemuda desa tak kerja..
mereka dirampas haknya tergusur dan lapar..
bunda relakan darah juang kami padamu kami berbakti..
lirik itu sangat dalam..
aku mahasiswa goblok..
pendidikan,penelitian,pengabdian masyarakat..tridarma yg telah aku abaikan,,
cita-cita, harapan, mimpi…masih punyakah aku?
oh Indonesia ku tercinta…
malang benar nasib mu…
jika semua mahasiswa seperti aku….apa jadinya nanti??
semoga tidak!!
semoga pendidikan mampu memberikan perubahan untuk bangsa ini.amin..
ada satu tema perlombaan ” Daya Saing Bangsa dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni ” dan jujur ingin ku kaitkan..
apakah aku yang goblok ini layak menjabarkannya..??
daya saing bangsa akan tambah bobrok jika aku goblok..
bangsa yang mahasiswanya kayak aku..tidak punya daya saing itu..
ilmu pengetahuan dan seni tidak berlaku bagi kegoblokan..maaf…tempat mu bukan disini

Sabtu, 28 November 2009

Surga! Layakkah Engkau Ku Masuki....?

Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya
dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah
jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek saja agar lekas selesai.
Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang
belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun
sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan:
"Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan". Dengan sholat
model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?

Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya
dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki
mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya.
Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang
Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang,
segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan,
kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas
sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.

Baca Qur'an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi
meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari
lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda
orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah
hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun
tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku
beriman?

Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk
meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka
terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam
dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya. Tak jarang mereka
hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan
menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah
yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.

Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang
terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik
terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti
sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal
yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau
sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?

Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur
lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata
milik Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain. Juga bukan semata
teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh
kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya
sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh,
berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.

Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga
sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi
permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh
turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan
saudara sendiri. Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali
melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan
bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini?
Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah
kelak?

Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang
beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang
berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita
menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus
bermuka masam terhadap saudara sendiri?

Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua
kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah
lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa
pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka
besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga
darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?

Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang
disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak
kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali
beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah? Bukankah seharusnya
kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup,
kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan
menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan
kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih
itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka?
Jangan tunggu penyesalan.

Astaghfirullaah ...

Dimana masa depan mahasiswa

Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan
Ijazahmu .................
Empat tahun lamnya bergelut dengan buku
Tuk jaminan masa depan….

Itulah penggalan bait lagu sang maestro Iwan Fals. Sebuah lagu yang mendiskripsikan tentang potret pemuda bangsa yang tetap kesulitan untuk mendapat pekerjaan walaupun yang bersangkutan sudah mengantongi ijazah sarjana setelah empat tahun mencari ilmu.

Dalam kehidupan nyata celoteh Iwan fals memang benar adanya. Terlebih lagi, dengan kondisi bangsa yang masih tertatih-tatih setelah hantaman krisis, pengangguran merupakan problem yang sangat krusial dan sulit diatasi. Berbagai forum maupun seminar sudah digelar untuk mencari cara dalam menekan angka pengangguran. Akan tetapi toh yang terjadi bukannya berkurang, tetapi setiap tahun angka pengangguran semakin melangit.

Salah satu subyek pengangguran adalah mereka yang terkategori sebagai pengangguran intelektual. Label ini diberikan karena sejatinya mereka sudah mengenyam pendidikan tinggi dan sebagian besar malah sarjana.
Tingginya nominal sarjana yang menganggur disebabkan oleh banyak faktor. Ibarat benang yang kusut, maka kekusutannya harus diurai satu persatu. Pertama, akar persoalan yang utama tidak lain dari terbatasnya lapangan kerja. Perbandingan antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan output perguruan tinggi tidak seimbang. Akibat sedikitnya lahan pekerjaan tersebut maka sudah dipastikan akan banyak yang tidak kebagian.


Kedua, menjamurnya lembaga pendidikan tinggi ikut memicu terjadinya booming pengangguran. Banyak diantara mereka yang menggaet konsumen dengan rayuan proses pendidikan yang cepat bahkan instan serta iming-iming kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi dalam kelanjutannya justru yang terjadi sebaliknya. Walaupun proses kuliahnya berlangsung cepat tetapi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan hanyalah retorika belaka. Selain itu, banyak dari lembaga pendidikan tersebut yang tidak Qualified. Awalnya mereka hanya penyelenggarakan pendidikan setara diploma. Kemudian dengan cepat segera berubah dengan menyediakan jenjang sarjana. Peningkatan status yang terlalu dipaksakan inilah yang membuat mutunya pun asal-asalan.

Ketiga, kapitalisasi pendidikan menyebabkan bergesarnya orientasi pendidikan di perguruan tinggi. Syndrome yang menempatkan kapital (uang) sebagai syarat utama telah menyebakan institusi pendidikan ibarat pedagang yang menjual pendidikansebagai komoditas barang dagangan. Titik inilah mengakibatkan terjadinya komersialisasi pendidikan. Institusi pendidikan tidak lagi mencetak scientific maupun profesional skill, melainkan sarjana massal yang tentu saja mutunya dipertanyakan.

Keempat, berbicara kualitas akhirnya berpulang kepada si sarjana itu sendiri. Banyak diantara mereka yang tidak menguasai basicnya yang telah ditekuni semasa kuliah. Bukan hal yang aneh kalau banyak ditemukan sarjana yang kemampuan bahasa inggrisnya sangat buruk bahkan tidak bisa mengoperasilkan komputer. Kondisi ini disebabkan oleh pola belajar ketika menekuni bangku kuliah. Sebagian dari meraka menganut budaya hedon dan menjadikan kuliah sekedar mencari titel dan ijazah. Dengan pola seperti itu tidak heran kalau setelah keluarpun mereka tidak memiliki skill yang memadai. Dan yang lebih parah lagi ketika mereka masih menjadi mahasiswa yang dilakukan hanya K3, yakni kuliah, kantin, dan kosan.

Kelima, belum terjaminnya keamananan dari ancaman terorisme, birokrasi yang ruwet dan korup, tidak adanya kepastian hukum, regulasi yang terlalu memberatkan para pengusaha telah membuat para investor ragu-ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Apabila hal ini tidak cepat diatasi oleh pemerintah terpilih maka jangan berharap akan terbuka lapangan kerja baru.

Akumulasi dari beragam persoalan diatas yang mengakibatkan mengapa pengangguran sangat sulit ditekan. Ibarat penyakit, pengangguran merupakan tumor yang kian hari makin akut. Oleh karena itu jangan heran kalau tidak sedikit para mahasiswa yang menunda kelulusannya sambil menunggu keadaan menjadi lebih baik. Mereka lebih memilih untuk berlama-lama menjadi mahasiswa dari pada menjadi sarjana yang menganggur. Lantas dimana masa depan mahasiwa..? Suatu hal yang patut disayangkan memang.

Selasa, 24 November 2009

3 HARI SAJA

Sebenarnya, kita hanya punya 3 hari saja:

Yang pertama;
hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Yang kedua:
hari esok. Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup;
pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri

Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!!!!

The day will come when you will review your life and be thankful for every minute of it. Every hurt,every sorrow, every joy, every celebration, every moment of your life will be a treasure to you.

AKU BUKAN PECUNDANG

Hari itu aku menangis. Aku merasa tidak layak untuk kalah. aku telah berusaha keras untuk berbuat yang tebaik, tapi mengapa aku kalah?

Kegagalan sering kali membuat kita berfikir kalau kita tidak berguna. Buang jauh-jauh pikiran itu. Kegagalan dan keberhasilan sebenarnya memiliki arti yang sama.

Kegagalan jangan hanya ditanggapi dengan air mata tapi harus dengan kekuatan. Bukankah orang yang banyak menghadapi cobaan akan menjadi lebih tegar?

Kita tidak bisa dinilai pecundang oleh orang lain selain kita sendiri yang membuatnya.

Kalah tidak sama dengan pecundang. seorang pecundang hanya akan menyesali kegagalannya, tapi seorang pemenang mengambil peluang dari kegagalannya.

Kita tidak pernah kalah. Langkah orang mungkin panjang, dan kaki kita terlalu pendek. Maka solusinya adalah kita harus berlari......

Jangan pernah menganggap anda pecundang!

mahasiswa yang harus malu



Malu aku jadi mahasiswa
yang setiap bulan menunggu uang kiriman
yang selalu menggerutu karena kurangnya uang kiriman
yang selalu marah apabila kurang uang untuk hidupku
Malu aku jadi mahasiswa
yang setiap hari nongkrong di kafe,
menghabiskan uang-uang orang tuaku
hanya untuk sebaskom kata-kata tak bermakna
Malu aku jadi mahasiswa
yang setiap hari harus masuk ke ruang kuliah menunggu dosen mengajariku
ilmu-ilmu yang entah untuk apa aku tak tau…
Malu aku jadi mahasiswa
yang sibuk dengan konsep-konsep pembinaan, tapi tak pernah membina diri
hanya demi sebuah kata “selamat pagi kakak senior..”
Malu aku jadi mahasiswahttp://www.blogger.com/img/blank.gif
yang selalu mengkritisi tindak tanduk pemerintah,
yang selalu demo dan mengepalkan tangan kiriku kearah merah putih
sementara tak ada solusi untuk negeri bangsa dan rakyat ini..
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu bernyanyi setiap hari tanpa peduli harga BBM melangit tinggi
Malu aku jadi mahasiswa
yang pengen seperti artis-artis dengan semua label indie mereka
tapi terjebak dalam kancah liberalisme dunia..
Malu aku jadi mahasiswa
yang pernah kecewa dengan Bung Karno, Aidit, dan Hatta ,
yang pernah marah terhadap Pak Harto, Harmoko, Wiranto, Prabowo
yang pernah memandang remeh Gus Dur, Megawati, Habibie
tapi tak mampu menggantikan mereka
Malu aku jadi Mahasiswa
yang selalu berusaha mengajari adek-adek ku
agar berbuat yang terbaik bagi organisasi mereka
namun aku tak mampu memperbaiki organisasiku sendiri..
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu memandang remeh dodi kangen band, namun tak satu lagupun bisa kuhasilkan dari gitar
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu kagum dengan produk-produk asing
tapi tak mampu keluar dari lingkup nasi untuk makan siang pagi dan malamku
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu memandang para dosen pendidikku hanya mampu memberi tugas
tapi tak satupun aku berhasil menjadi pengganti mereka
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu mengkritisi dunia
namun tak mampu aku menciptakan dunia
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu berteriak tentang keadilan, tapi tak mampu menegakkan keadilan
Malu aku jadi mahasiswa
yang selalu ingin menjadi yang terbaik,
tapi belum mampu merubah wajah dunia ini lebih baik
Malu aku jadi mahasiswa
yang kerjanya hanya menulis puisi-puisi bodoh
dan membiarkan orang tuaku menunggu wisudaku
Malu aku jadi mahasiswa
ketika aku tahu petinggi-petinggi negeri ini juga mantan mahasiswa
dan mereka tidak becus membuat rakyat negeri ini sejahtera..
Malu aku jadi mahasiswa
ketika tak satupun kata terucap
ketika ke-dzalim-an melanda negeri ini
Malu aku jadi mahasiswa
karena aku masih saja jadi mahasiswa
dan aku masih ingin jadi mahasiswa
meskipun aku malu jadi mahasiswa

ADALAH INDAH MENJADI YANG PERTAMA

Seorang kawan, ketika kutanya, apa yang begitu memotivasi hidupnya, menjawab. Ada tiga pilihan indah dalam hidup, dan jika engkau dapat menggapainya, betapa kaurasakan hidupmu sangat indah. Ketiga hal tersebut adalah, to be the only one atau menjadi yang satu-satunya, lantas to be the best atau menjadi yang terbaik dan to be the first atau menjadi yang pertama.

Menjadi satu-satunya adalah keindahan, namun keindahan semu. Mengapa ? Karena tidak pernah ada pembanding untuk sesuatu yang kita lakukan. Bagaimana sebuah keindahan terungkap dalam sebuah hal yang kita sendirian melakukannya. Tidak ada kompetisi, yang semestinya membuat hidup terasa lebih indah.

Menjadi yang terbaik adalah keindahan, namun juga adalah keindahan yang hampa. Mengapa ? Karena ia berbatas waktu. Ada rentang zaman yang karena sifatnya selalu berubah. Dan menjadi yang terbaik pasti akan tergantikan. Seperti lukisan senja yang indah dengan rona emas di seluruh lapisan langit, hanya sesaat waktunya dan tergantikan oleh yang terbaik lainnya, lukisan malam dengan rembulan purnama yang perak cahyanya.

Dan yang paling indah dengan keindahan yang sejati adalah menjadi yang pertama. Dia akan tercatat abadi dan tak terhapuskan. Dan jika kemudian muncul yang terbaik, itu hanya akan menggantikannya dalam hitungan waktu, karena selamanya dia akan tetap tercatat sebagai yang pertama.

Menjadi yang pertama adalah sebuah hal yang sulit. Seorang pengarang muda, dalam salah satu karyanya, pernah menulis tentang kecemburuan temannya saat ia menulis sebuah puisi berjudul Sayur Asem di majalah dinding sekolah. Puisi itu sangat sederhana, bahkan sama sekali jauh dari keindahan kata. Namun, ketika kemudian muncul puluhan puisi yang bagus dengan mutu keindahan kata yang berlebih. Puisi-puisi itu menjadi tidak begitu berarti, karena terus berganti. Namun namanya tetap dikenang sebagai orang pertama yang membuat ide itu. Memunculkan ide itulah barangkali kesulitannya. Ide, sesuatu yang demikian berharga.

Bahkan ketika ide hanya muncul dengan bahasa yang sederhana. Hargailah ide itu, karena kemudiaan akan lahir banyak hal baru darinya. Ingat Graham Bell, yang namanya dicatat sejarah dengan tinta emas ? Dia tetap dikenang manusia, meskipun kini perkembangan telekomunikasi (telepon) telah sangat pesat.

Kini, menjadi hak kita untuk memilih peran yang mana. Yang nampak di depan mata, adalah, bahwa kita telah gagal menjadi yang pertama dalam banyak hal. Menjadi yang terbaik pun kita terseok-seok.

TENTANG SAYA


Saya Arif Nurrohman dilahirkan kedunia gx jelas ini sejak 1/5 abad lebih yg lalu tpatnya 26 maret 1988. biasanya orang terdekat saya saya baik itu saudara maupun sahabat biasa memanggil saya “airf”. Tapi buat Anda semua boleh menamai saya siaa asja. Sebab saya berubah dan bertukar wajah dengan siapa. Bagi saya raut muka bukan lah masalah, sebab saya memang tidak hanya satu, bahkan bisa puluhan atau ratusan. Namun sau hal yang pasti, saya adalah satu dalam sifat. Ketulususn niat dan kejujuran pasti meniscaya pada mahasiswa model saya.

Saya hidup didalam egara kesatuan republic entah berantah (NKREB) dengan 200 juta lebih rakyatnya. Tinggal disalah satu provinsi Negara itu, saya memliki latar belakan yg tidak istemewa. Lahir dari keluarga biasa-biasa saja ,ayah yg berna wahyin yang berprofesi sebagai petani dan ibu yg sabar dan patuh terhadap suami bernama sri mujiati. Dan saudara-saudara saya yakni satu orang kakak bernama nurkholis majid dan satu orang adik bernama dewi khoirun nisa yang mereka semua melek agama.

Saya merupakan anak yg tidak begitu pandai bila dibandingkan dengan saudara-saudara kandung saya yg lain. Meskipun demikian ayah saya sangat bersemangat untuk memberikan dukungan yg maksimal yang berhubungan denga pendidikan walau selalu saja terhambat oleh masalah ekonomi. Saya mulai mencicipi pahit mansinya dunia pendidikan sejak umur 5 tahun. Dimulai dari TK Aisiyah Bustanul Atfhal selama 1 tahun, berjalan dari situlah sya mulai mengenal huruf, angka-angka dan bahkan bernyanyi… “yah walaupun saya sadar suara saya tidak begitu enak untuk didengar”. kemudian dilanjutkan ke SD Negei 1 Dayamurni pada tahun 1993 dan lulus tepat enam tahun yakni 1999. Sambil bersekolah SD saya juga terpaksa rajin mengaji di Pesantren dekat rumah, kira-kira 100m. terpaksa rajin mengaji karena ayah selalu berkata kalau mau sekolah harus mengaji. Ayah selalu menyuruh anak-anaknya utnuk mencari ilmu agama, ayah sangat marah jika saya tidak bernagkat mengaji pada waktu malam hari. Saya berfikir ayah beitu karena ayah satidak ingin anak-anaknya kelak menjadi anak yg buta agama khususnya baca alqur’an. Karena tidak dipungkiri kalo ayah saya saya tidak begitu lancer ketika membaca alqur’an.

Setelah lulus SD saya melanjutkan ke SMPN 1 Tumijajar, berbeda dengan SD kalo mw masuk tinggal daftar saja “bayar juga” dengan otomatis sudah bisa belajar disitu, tapi untuk SMPN saya harus mengikuti selesksi nilan NEM (Nilai Ebtanas Murni) terlebih dahaulu. Alahamdulillah NEM melebihi standar masuk SMM itu waluupun masih ditingkatan bawah. SMP saya luamayan jauh dari rumah sekitar 5 KM. tapi itu tidak mengahmbat saya utnk mencar ilmu. Saya biasa pergi kesekolah dengan menegluarkan uang recehan 100 perak 2 untuk naik angkot. SMP saya rajin belajar dan saya biasanya mendapatkan Peringkat 1 kelas pada kelas I, peringkat umum 2 pada kelas II dan lulusan terbaik III umum .

Setelah Tamat SMP saya melanjutkan ke SMAN1 tumijajar yg letaknya disamping SD saya dahaulu. Karena berfikir selain dekay rumah SMA ini juga merupakan SMA favorit di Tulang Bawang. Tiadak jauh beda dengan SMP saya pernah dan peringkat tapi hanya dalam level kelas. Pada kelas I saya dapat peringkat 1, kelas II dan III tidak pernah lagi karena mungkin semenjak saya kenal yn namanya cinta.. “soal cinta gx bisa saya ceritakan karena malu…”. Saya salah siswa yg sebenanya memilki potensi “kata guru” tapi lagi-lagi cinta yg buat saya berubah. Saya pernah ikut meramaikan Olimpiade Fisika tingakt Kabuipaten mewakili SMA saya dan TIDAK JUARA..” gitu za bangga, he.. he”.

Setelh tamat SMA pada tahun 2006 saya lagsung mendaftar TNI-AD, meskipun ibu saya tidak setuju jika saya menjadi TNI. Kali ini bukan karena cinta yang ngebuat saya gagal tapi karena nasib atau garis tangan saya tidak disitu. Dari kegalan itu saya mulai belajar merokok dengan alas an menghilangkan rasa kecewa dan stress.

Satu hal yang saya ingat bualn-bulan ini, waktu tinggal dikampung saya selalu disuruh ayah belajar agar menjadi anak yg pandai. Ketika saya tanyakan pada ayah, ayah hanya menjawab “ ayahkan seorang petani, cukup ayah saja yg begini”. Saya selalu ingin tahu pertanyaan waktu itu.

Kini saya adalah MAHASISWA, saya tidak begitu pintar makanya saking inginya ayah, memliki anak yg bergelar sarjana. Ia menganggukan saja ketika lah satu panitia SPMB menyodorkan kwitansi berjumlah satu juta dua ratus perak sebagi sarat menjadi mahasiswa agronomi Universitas lampung. Yang pasti ayah ingin saya menjadi lebih baik, lebih kaya, dan lebih pintar darinya. Dan kini dibenak kebanyakan orang tua di negeri ini gelar sarjana adalah satu-satunya mengahantrakan anaknya menjadi kaya. Rumusnya sederhana, pendidikan=investasi, maka gelar sarjana adalah jalan tunggal menuju kekayaan.

Saya yang dulunya berfikir dunia ini hanya selebar kampungm nerimo dengan separuh hati yg telah dipaksa, capan guru sekolah adalah dokrin, serta fatwa guru ngaji adalah kebenaran tunggal. Namun kini setelah menjadi mahasswa saya merasa menumakn panutan baru…

Saat ini saya harus berusaha memenuhi apa yang menjadi keinginan serta harapan orang tua, saya terus mengejar ketidakpastian itu dengan berbagai cara meskipun agak sedikit memalukan.saya berusaha hidup mandiri membiayai kebutuhan hidup dengan angkuhnya tanpa mau mengahrap biaya orang tua. Belajar dari pengalaman pahit, semua berusaha saya gapai, karena saya sudah lama bergelut dengan dunia kepediahan yang saat ini menjadi terbiasa bagi hidup saya. Saya senag sekali berorganisasi. Karena saya berfikir ilmu seperti ini tidak pernah diajarkan di dunia akademik dikampus dan saya ingin menjadi intelektual organic, saya tidak hanya butuh pergerakan dalam fikiran, tetapi pergerakan dalam kenyataan.


Kawan bagi saya adalah komunitas orang-orang bodoh, dapat ditipu dan sangat membutuhkan pertolongan. Karena itu merkelaah makanan empuk yang tak boleh dilwatkan. Bagis saya mereka adalah komoditi unggul untuk mencapai apa yang saya inginkan.

Tiada lain organisasi pergerakan adalah pilihan paling strategis bagi saya. Bagi saya organisasi ini mirip gula jawa yang manis rasanya, makanya wajar jika menjadi rebutan para semut macam saya. Sebab itu adalah pilihan strategis popularitas lebih mudah didapat.

Lalu tak ketinggalan, citra baik, serdas, aktif, dan imej religius adalah satu yang harus selalu saya munculkan setiap saat. Sebab itu penting untuk karier nanti. Untuk yang terakhir itu cukup gampang saya lakukan. Untuk mendekati kelompok islam saya tinggal rajin-rajin saja memaki koko, dan memaki celana kain serta tak lupa melipatnya sampai ke mata kaki. Tidak ketingglan kopiah atau membawa kitab kecil. Taqwa bagi saya sangat mudah, tinggal pergi ke toko aksesoris muslim, dan jadilah saya orang bertaqwa dimata mereka. Untungnya lagi, mahasswa dikampus ini lebih muda percaya symbol agama daripada isi kepala dan hati. Apalagi, bagi saya amat mudah membohongi aktivis masjid yan gtentu saja mereka tidak mau berburuk sangka.

Dan imej adalah persepsi dibenak para dosen, mahasiswa, dan orang tua yang telah saya kibuli dan peras. Mereka tidak pernah tahu saya tidur dan meniduri siapa tiap malamnya. Bagi saya PSK tidaklah pantas untuk teman seranjang, sebab ada mahaiswi-mahasiswi muda nan cantik tapi bodoh yang bisa say kelabuhi dengan retorika-retorika dan buaian impian masa depan. Kenyataannya siapa mahasiswi yang nggak tergila-gila pada mahasiswa model saya.
Dengan alas an organisasi satau sekedar tawaran menjadi pendamping dimasa depan, akan sangat mudah bagi saya melampiaskan nafsu bejat bagi mereka. Kehamilan bukanlah yang sangat menakutkan, sebab oral sex atau kondom ditangan cukuplah bagi saya. Untuk melakukan semua itu tidak sulit bagi saya. Tinggal pilih dimana tempatnya, ditoilet kampus, gedung kosong, atau secretariat organisasi kal asenja tiba. Pun bisa saja saya mengunci rapat-rapat pintu kost atau menyewa hotel. Toh kebanyakan kost disekitar kampus ini tidak mempunyai indunk semangm lagian saiapa yang mau usil kalau saya tidur dihotel.

Kok Gini...

Entah mengapa belakangan ini aku sering sekali memikirakan tentang agama. apakah karena aku benci pada agama? tidak, aku bukanlah orang yang tidak beragama, tapi aku adalah orang yang tidak bisa memberi hormat kepada orang-orang yang sembunyi dibalik agama dalam melegetimasi segala “ kelakuannya” sehingga agama yang seharusnya menjadi Kontrol moral berubah menjadi alat untuk melegetimasi segala hal sesuai dengan kepentingan tertentu. Banyak contoh kasus dikampus yang membuat saya semakin tidak bisa memberi hormat kepada orang-orang tersebut. Ajaran agama mengajarkan untuk saling menghargai, namun di saat saya kuliah ada salah satu dosen (bukan hanya dosen tetapi mahasiswa juga banyak) yang begitu aktif dalam kegiatan keagaaman,tapi kelakuan dan tatacara penyelesaian sebuah masalahnya, bagi saya tidak lah mencerminkan apa yang diajarkannya kepada orang lain tentang saling menghargai maupun nilai-niali ajaran agamanya. Pada salah satu contoh ini sang dosen sering kali memaksakan jadwal kuliah sesukanya kepada mahasiswa padahal di hari itu seluruh mahasiswa juga ada kuliah, tidakkah dia bisa mengahargai jadwal yang di buat SBA dan menghargai dosen yang lain yang mengajar pada jam yang sama yang ditentukannya sehingga tidak terjadi bentrok “kuliah” dan membuat mahasiswa bingung dan harus memilih salah satu diantara matakuliah tersebut. Apakah itu sikap saling menghargai yang anda ajarkan selama ini? Bukankah itu salah satu sikap pemaksaan yang bersifat negative dan cenderung oteriter? Dan dari pada itu semua, apakah seperti ini memang ajaran agama? (bukan maksud saya untuk menghakimi, akan tetapi realita yang membuka mata saya ketika saya berinteraksi dengan orang-orang yang katanya aktif dikeagaman dan bukan maksud saya untuk mengenerallisasi semuanya, karena tulisan ini hanya untuk orang yang merasa saja )

aku goblok

Perasaan baru kemarin aku mendapat pelajaran yang berharga tetapi kenapa ini terulang lagi..
kemana perginya semangat semangat itu???
kuliah sudah semester 5 tapi apa yang sudah aku dapatkan..aq masih goblok ga da perubahan sama sekali dari jaman masih di TK..dimana hasil pendidikan yang aku peroleh sampai saat ini..
ga bisa ngebayangin klo semua anak bangsa kayak aku sekarang ini..sudah gapteknya minta ampun bisanya hanya mengeluh..
Agronomi UNILA ,,wowwwww..keren…koq bisa ya aku kuliah disini..
apa??? shittt!!! aku malu jadi mahasiswa klo bisanya hanya begini…aku bisa apa???
baca??nulis??anak Tk ya bisa klo seperti itu saja??lebih canggih lagi..aku bisa ngetik..nak SD jg sudah mahir untuk masalah itu…apa yang membedakan aku dengan anak Tk klo aku masih Goblok begini..
wahai yang katanya mahasiswa…
Goblok mu itu lo…
keterlaluan memang..

apa yang sudah bapak ibu guru ajarkan???apa yang sudah bapak ibu dosen berikan???
mana??mana??
sumpah..mending ga usah hidup ajja klo hanya jadi tanggungan negara nantinya..ribuan pengangguran diluar sana..apakah orang goblok ini akan menjadi yang berikutnya???sudah pasti itu..
hoy Arif Nurrohman…………..kamu ngersa ga namamu Arif!!!gila lu ya???
menyesal???sekarang rasanya sudah telat untuk penyesalan itu..berapa subsidi pemerintah dan subsidi dari orang tua yang sudah kamu habiskan..berapa dosa yang sudah kamu perbuat semasa hidup ini???lihatlah orang-orang diluaran sana..berapa juta yang tidak seberuntung kamu..fisikmu lengkap tidak cacat badan mu juga sehat,,tp kenapa kamu masih goblok..
apa Arif ganteng??kamu sekarang mau nangis..kamu mau jadi bencong ya sekarang dengan menangis..
oalah le le..wes goblok nangisan pisan..
c*k urip mu iku lo…

hoy mahasiswa…
apa yg bisa kamu perbuat??
kamu itu menyandang gelar MAHA..mana bukti dari itu..
Feed Of The World ..masih inget semboyan kebanggaan jurusan mu itu???
ditanya pa yg sudah kamu dapat dari bangku Kuliah ajja ga bisa jawab apa lagi berbuat..klo ngrusak mungkin masih bisa..

ya Allah apa yang seharusnya aku perbuat saat ini???knp aku hanya bisa bertanya..kenapa aku jadi penakut??
bingung,,aku ini bisa apa??

ada pertanyaan lagi..kamu mahasiswa Agronomi kan??masalah kekurangan itu gmn ce penyelesaiannya??pertanian organic itu apa??kenapa dilakukan pemullyaan tanaman? Bda benih dan biji apa??unsur –unsur hara apa yg dibutuhkan tanaman??kenapa setiap tanaman membutuhkan air??tau kompos??biogas??tw proses respirasi dan fotosintesis???klo aq boleh mengeluh dan jujur aku masih belum bisa menjawab pertanyaan sesimpel itu..lalu apa yang bisa aku perbuat untuk negri tercinta ini??

aku mau curhat tp curhat dengan siapa..ngomong sendiripun sudah ku jalani..
ada ga ya yang sama parahnya dengan aku ini..
aku bodoh,,aku goblok,,ga punya otak ga punya perasaan,,hidup jd salah mati pun kasihan yang ngubur,,

disini negri kami tempat padi terhampar..
samudranya kaya raya tanah kami sungguh tua..
di negri permai ini berjuta rakyat bersimbah duka..
anak kurus tak sekolah pemuda desa tak kerja..
mereka dirampas haknya tergusur dan lapar..
bunda relakan darah juang kami padamu kami berbakti..

lirik itu sangat dalam..
aku mahasiswa goblok..
pendidikan,penelitian,pengabdian masyarakat..tridarma yg telah aku abaikan,,
cita-cita, harapan, mimpi…masih punyakah aku?
oh Indonesia ku tercinta…
malang benar nasib mu…
jika semua mahasiswa seperti aku….apa jadinya nanti??
semoga tidak!!
semoga pendidikan mampu memberikan perubahan untuk bangsa ini.amin..

ada satu tema perlombaan ” Daya Saing Bangsa dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni ” dan jujur ingin ku kaitkan..
apakah aku yang goblok ini layak menjabarkannya..??
daya saing bangsa akan tambah bobrok jika aku goblok..
bangsa yang mahasiswanya kayak aku..tidak punya daya saing itu..
ilmu pengetahuan dan seni tidak berlaku bagi kegoblokan..maaf…tempat mu bukan disini

dimalam yg sunyi, 8 november 2009

Selasa, 10 November 2009

gobloknya aku

goblok-goblok

aku dari dulu kok gini-gini ajjja
gax da yg berubah
mulai dari wajah sampai ...........
aku tuh mahasiswa
tapi kok gx bisa ngebedain mana yg bener dan yg salah
sukanya nyontek kalo ujian
menghina para dosen pengajar
padahal sebenarnya
itu semua hanya untuk
nutupin kegoblokanku